Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------
Bukannya pergi berbulan madu dengan istrinya, Brian malah mengajak kedua sahabatnya bertemu di salah satu cafe yang sering menjadi tempat tongkrongan mereka. Bahkan, karena keseringan nongkrong di cafe tersebut, ketiganya sudah sangat akrab dengan pegawai-pegawai di cafe itu.
"Ini nih laki bego yang bukannya ngajak bininya bulan madu, malah ngajak ketemuan dua sahabatnya. Bagus-bagus dulu si Hani nolak lo, eh malah di terima. Gue yakin sih si Hani nerima lo juga karena ngerasa kasian dan terpaksa, Bri" ucap Regina dengan mulut julidnya.
"Diem ya lo, anjing. Gue ngajakin lo berdua ketemuan di sini juga karena udah minta izin sama bini gue. Lagian, kayanya lo ada hutang penjelasan sama gue dan Steffi tentang cowok yang lo bawa di pesta pernikahan gue" sahut Brian sinis.
"IH, IYA LAGI! jelasin gak!" desak Steffi ikut-ikutan.
"Emang ya Bri, sekalinya gila ya tetap gila. Kan bisa aja dodol lo minta penjelasan sama gue setelah lo pulang bulan madu. Gak ada otak emang. Makanin gih Bri otak-otak ikan, supaya otak lo ada isinya juga" ceplos Regina yang gemas dengan tingkah ajaib sahabat-sahabatnya. Yang satu gila mendekati tolol, yang satunya lagi bucin mampus sampai di hajar saja masih bertahan. Cocok memang persahabatan mereka.
"Lo tau kan gue orangnya suka kepikiran kalau gak di jelasin sampai ke akar-akarnya? Dari pada pas bulan madu gue kepikiran setengah mati sama cowok yang lo bawa ke nikahan gue, mending gue tunda sehari rencana bulan madu gue sama Hani. Lagian ya, bulan madu ke mana pun ujung-ujungnya juga tetap berakhir wik-wik di kamar dengan berbagai macam gaya" sahut Brian dengan frontal.
"Anak anjing emang nih cowok" maki Steffi.
"Udah ah, jelasin cepetan siapa cowok yang lo bawa ke nikahan gue? Dan apa hubungan lo sama tuh cowok? Gini-gini gue sebagai sahabat lo harus menilai dengan selektif calon pasangan lo. Gue gak mau lagi kelepasan kaya si Steffi" ucap Brian dengan ujung kalimat yang menyindir perempuan di samping kirinya.
"Diem deh lo!" sentak Steffi sensi yang membuat Regina menyemburkan tawanya sambil memberikan jempolnya kepada Brian.
"Gak usah ketawa ya lo, Re! Jelasin cepetan hubungan lo sama Nickholas Wardhana" tuntut Steffi.
"Lo kenal, Steff?" tanya Brian terkejut.
Steffi mengangguk. "Ya kenal. Orang-orang yang terjun di dunia model dan fashion pasti kenal lah sama Nickholas Wardhana. Nickholas Wardhana kan pemilik Wardhana Star Manajement, salah satu agency model yang masuk jajaran top yang terkenal di Indonesia."
"Anjir! Serius?" kaget Brian. Wajar jika Brian tidak tau, dia benar-benar nol besar mengenai dunia permodelan yang di gandrungi oleh dua sahabatnya. "Gimana ceritanya lo bisa sama tuh cowok, Re?" sambung Brian sambil menatap ke arah Regina penasaran.
"Oke-oke, pasang kuping lo berdua baik-baik. Gue gak mau ngulang ceritanya" ucap Regina sambil menatap secara bergantian pada kedua sahabatnya.
Steffi dan Brian serentak mengangguk seraya memperbaiki posisi duduk mereka.
"Lo berdua ingat gak sama kejadian di club dua tahun yang lalu waktu lo berdua ngasih gue dare buat cium salah satu pengunjung yang ada di sana?" mulai Regina bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
ChickLitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...