BAB 6 - ADA AKU!

27 10 4
                                    

"It's been so long since we took the time
To share words from deep inside us
We're in our own world,
spinning our wheels
But you know how I feel

Since the first time I took your hand
My love for you has just been growing
You always seem to understand
You know how I am, ooh"

Michael learns to rock -
I'm gonna be around

***

Bandung 1996, sembilan bulan berlalu dan hari-hariku berjalan seperti biasa meski ada kekosongan yang belakangan ini terisi karena kehadiran sosok sahabat yang menyenangkan bernama Revano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung 1996, sembilan bulan berlalu dan hari-hariku berjalan seperti biasa meski ada kekosongan yang belakangan ini terisi karena kehadiran sosok sahabat yang menyenangkan bernama Revano. Kami sering berkeliling dengan sepeda, membeli es krim, bermain di taman, membawa PR ke sebuah taman dan mengerjakannya bersama. Usiaku 9 tahun dan Revano 11 tahun saat itu. Kami saling mengucapkan hari ulang tahun masing-masing dengan bertukar kado, meski jarak bulannya cukup jauh. Aku di bulan Maret dan Ia di bulan November.

Aku diberi hadiah pertama yaitu jepitan rambut berwarna biru. Ucap Revano kala itu, supaya rambutku sedikit lebih rapih karena aku jarang menyisir rambut panjangku. Sementara itu, aku memberinya sebuah gantungan kunci boneka monyet berwarna merah bernama ANDY, yang kupilih sebagai hadiah ulang tahunnya karena agar ia memiliki perasaan memiliki seorang teman, bahkan saat tidak ada siapapun disana untuk membuatnya tertawa. Setidaknya boneka monyet itu memiliki mimik wajah yang lucu, karena mulutnya terus manyun.

Kami tidak terlalu sering bertemu dikarenakan kesibukan di sekolah yang berbeda. Mungkin sekarang ini hanya 2 kali dalam satu minggu. Meskipun waktu memisahkan kami dengan jumlah pertemuan yang terbatas, kedekatan kami semakin lekat.

Namun, di tengah semua kehangatan itu terkadang aku sering kali bertanya-tanya apa itu artinya cinta. Karena film-film dan drama yang kutonton di televisi belakangan itu seperti telenovela, drama dari negri China, termasuk kisah siluman ular putih dan Kera sakti.

Apa rasanya sebenarnya? Apakah cinta itu seperti kehangatan yang aku rasakan ketika bersama seorang teman? Apakah ia hangat dan mengisi setiap sudut hati dengan kehangatan yang menenangkan? Ataukah cinta itu dingin dan membuat kita merasa terasing dan ragu, seperti tak ada tempat untuk kita di dunia ini? Atau mungkin, cinta itu justru menyakitkan, seperti duri yang menusuk perlahan-lahan, meninggalkan jejak perih yang tak kunjung sembuh?

Tayangan di televisi perihal cinta lumayan cukup mengusik pikiran tenangku, karena isi tayangannya cukup banyak adegan menangis dan menderita.

Tapi aku benar-benar penasaran, di usia berapa sebenarnya kita mengenal cinta? Apakah ia datang saat kita masih kanak-kanak, ketika hati kita masih polos dan belum mengenal kerumitan dunia? Ataukah cinta baru hadir di masa remaja, ketika kebingungan dan harapan bercampur menjadi satu, membuat kita bertanya-tanya apa arti dari degub getaran di dada?

JINGGA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang