BAB 11 - ANTARA ORBIT DAN ROTASI

15 7 0
                                    

Pekan pertama di sekolah menengah pertama itu memang terasa nya sangat penuh warna dan energi baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pekan pertama di sekolah menengah pertama itu memang terasa nya sangat penuh warna dan energi baru.

Siswa siswi baru mendominasi kantin sekolah meskipun sudah ada tempat -tempat yang tidak bisa kami ganggu gugat karena itu milik kakak kelas kami. Memang bukan milik mereka, tapi itu seperti peraturan yang tidak tertulis. Seolah-olah saat mereka para kakak kelas itu duduk disitu, terpampang sebuah spanduk yang bertuliskan :

"Ini kursi gue, jangan berani-berani nyerobot dan duduk disini"

Memang senioritas itu akan selalu ada dimanapun. Aku pun tidak tertarik dengan hal itu, aku malas berkonflik.

Kami anak-anak baru di sekolah menjalani hari dengan riang sudah hampir setahun ini, walaupun terkadang mumet karena pelajaran yang kami dapat itu banyak yang baru. Aku punya banyak teman di kelas dan di ekstrakurikulerku yang aku ikuti. Kami saling berbagi cerita tentang pelajaran yang menantang, membosankan, bahkan yang seru.

Ada pelajaran baru yang kami harus beradaptasi banyak yang sebelumnya di sekolah dasar kami belum mempelajari itu seperti IPA yang saat itu mencakup dasar fisika, kimia, biologi, dan IPS dengan dasar untuk antropologi, ekonomi dan geologi.

Aku duduk di salah satu sudut kantin bersama Kinan, ada juga teman-teman lain di sekitar kami. Tapi aku dan Kinan seperti biasa duduk berdekatan dan selalu punya jadwal mengobrol sendiri. Kami membicarakan tentang betapa menarik dan membosankannya pelajaran-pelajaran baru belakangan ini.

"Nyebelin banget IPA kok susah banget sih, Lea.. Kamu bisa gak sih?"

Kinan bertanya padaku sambil menyesap jus jeruknya.

"Hmm, Aku gak suka yang ngitung sebenernya hahaha. Susah lah, tapi aku suka bab yang jelasin soal semesta sih"

Jawabku tersenyum kecil padanya mengingat IPA itu menyebalkan namun masih ada yang membuatku bersyukur menerima pelajaran tentang planet-planet.

"Kok bisa sih gak suka tapi suka? Labil ah kamu" Ujar Kinan

"Aku emang labil kayanya, pengennya belajar itu doang, yang bagian ngitungnya di skip aja bisa gak? hahaha" Candaku

"Aku ga tertarik ngapalin buset ah, ngapalin nama-nama istilah atau planet aja harus begadang kayaknya aku, kenapa sih suka gituan? heran deh" Tanya kinan penasaran

"Aku tuh justru ngeliat bab soal semesta tuh kayak lihat pintu ke dunia yang luas gitu, misterius, terus kaya penuh keajaiban. Dulu aku cita-citanya pengen banget jadi astronot, menjelajah ke planet lain. Seru tau pas topik galaksi dan konstelasi bintang-bintang mulai dibahas. Di luar angkasa, mereka itu planet dan seisinya kayak saling berinteraksi" Tambahku menjelaskan padanya

"Gila kamu ah, aneh, berat buat otak aku sih" Jawab Kinan mendengus

"Yeee, tapi kamu pinter ngitung, aku enggak!" Aku menggoda kinan yang terlihat sekali mata bulatnya itu mendelik

JINGGA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang