52 - Supermarket

18.3K 1K 889
                                    

vote comment follownya jangan lupa 🫵 happy reading 💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote comment follownya jangan lupa 🫵 happy reading 💟

❣︎❣︎❣︎

Plak.

"Diem." Untuk kesekian kalinya Naeva memperingati suaminya agar diam dan tangan tak merambat kemana-mana.

Ricardo berdecak, padahalkan sedikit lagi kena.

"Udah ya mandinya? Udah setengah jam lho," mendengarnya tentu membuat Ricardo menggeleng. Karena tak ingin cepat berakhir walaupun sudah setengah jam mereka di dalam bathtup, Ricardo menumpukan kepalanya pada kepala Naeva dengan tangan yang melingkar pada perut istrinya.

"Kamu harus ke kantor, ga inget? Ada meeting lho." demi kucing barunya Naeva rela menerima syarat dari Ricardo semalam hingga berakhir keduanya berlama-lama di kamar mandi. Bukan keduanya, tapi Ricardo yang menahan Naeva untuk tak keluar.

"Aku ga ikut meeting."

"Kenapa? Katanya kamu di suruh ayah ikut," ucapnya yang kini merasakan sentuhan pada dadanya.

"Ga jadi, kata ayah aku suruh nganterin berkas aja." Pembohong. Padahal Majma justru menyuruh Ricardo segera datang.

Naeva mengangguk lalu mengusap tangan Ricardo yang berada di dadanya. "Udah ya? Aku udah kedinginan." Ricardo itu harus di lembutin. Kalau tidak ya tidak akan mau nurut.

Ricardo memanyunkan bibirnya tak suka. "Pulang belanja mandi lagi?" kebetulan hari ini mereka sedang tak ada jadwal kuliah, jadi mereka gunakan untuk berlanja bahan masakan di dapur yang masih kosong.

"Iya." Balas Naeva seadanya. Biarlah nanti Ricardo yang mandi sendiri, Naeva tidak ikut.

Dengan rasa yang amat sangat tak rela, Ricardo keluar dari bathtup. Mengambil handuknya yang sudah di siapkan bersandingan dengan bathrobe milik Naeva yang berwarna pink.

Keluar dari kamar mandi Naeva menghampiri nakas dengan ponselnya yang berbunyi.

ayah is calling..

Ada apa ayah mertuanya menelponnya di pagi hari? Langsung saja Naeva mengangkatnya dengan melirik suaminya yang lebih memilih menyalakan televisi walaupun belum berpakaian.

"Iya ayah, ini Naeva langsung bilangin sama Ricardo-nya." balasnya dipanggilan terakhir yang langsung mendekati Ricardo.

"Kamu tuh lagi ditungguin orang-orang satu kantor! Bisa-bisanya kamu malah santai kayak gini?!" omelnya begitu Majma menelpon untuk memberi tahu Ricardo karena ponsel lelaki itu yang sudah dihubungi namun tak di angkat-angkat.

"Ga mau tahu, pokoknya kamu ke kantor sekarang. Aku siapin bajunya." Naeva melangkah ke walk in closet untuk mengambil jas serta pakaian kantor Ricardo lainnya.

RICARDO : DANGEROUS HUSBANDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang