Ini agak panjang sih, bukan agak tapi emang panjang banget. Yang komen masih kurang banyak, itu artinya kalian gak bersyukur yaaa 😭🖕
Udah lah capek ngetik gue broo. Btw gue lagi sakit, ini gue bela-belain ngetik sebanyak ini buat kalian loh. Kalo gak rame sih gue kecewa berat!!
🙂🙂Selain itu, jangan lupa pda follow yeee. Tembusin sampe 500 followers lah kalo bisa.
Camattt baca semua, semoga klean terhibur deh. Kalo ada yang kurang bilang yaaa 😘😘
.
.
.
.
.
.Algrarez menghela nafas pelan, belum genap satu bulan Zanna hamil. Istrinya itu sudah memperbudak Algrarez saja. Zanna pintar sekali, minta apapun pasti alasannya "Buat baby", giliran gak diturutin pasti ngambek sambil bilang "Kamu gak sayang kan sama aku dan baby".
Frustasi, frustasi sekali Algrarez itu. Apalagi sekarang, masa dia disuruh misahin kuning telur dari putihnya. Nah, kalo buat yang bisa masak pasti hal itu menjadi hal yang mudah. Tapi bagi Algrarez? Kecampur jadi satu yang ada. Jadi telor kocok. Tinggal dimasak kalo gitu mah.
Entah apa tujuan Zanna menyuruh Algrarez untuk memisahkan kuning telur dari putihnya, yang jelas Algrarez sudah cukup lelah. Dia ingin menyerah, tapi demi baby dan Zanna, dia akan lakukan apapun.
Anggap saja ini baru langkah awal. Algrarez berharap kedepannya tidak ada lagi ngidam nyeleneh. Mentok-mentok maling mangga deh, Algrarez sanggup melakukannya.
"Ish! Pelan-pelan dong, Kak! Itu malah jadinya kecampur." Zanna menatap telur yang kini sudah tercampur. Entah berapa telur yang sudah Algrarez habiskan, tapi tidak ada yang berhasil juga.
Algrarez menghela nafas pelan, "Ya sabar lah Yang' Lo pikir gak butuh konsentrasi yang tinggi buat misahin mereka? Seneng bener dah nyiksa suami sendiri." Zanna tentu saja langsung mencibir. Padahal pas buatnya Algrarez yang malah selalu menyiksa Zanna. Meskipun Zanna sudah gak sanggup, Algrarez juga kekeuh buat meneruskan. Masa giliran di suruh begini aja ngeluhnya berasa kaya orang paling tersakiti di dunia?.
Lalu, cowok itu kembali membuang telur yang sudah tercampur ke dalam mangkuk, dan membuka telur yang baru lagi. Biarlah telur yang gagal, dan berakhir tercampur menjadi satu di mangkuk itu nantinya disulap oleh artnya menjadi makanan, biar gak mubazir nantinya.
"Tujuan lo minta gue misahin mereka biar apa? Nih, ya! Tuhan nyiptain si kuning sama si putih tuh biar bersama, tapi lo nya malah mau misahin mereka." Algrarez berdecak pelan, dia geleng-geleng kepala tidak habis pikir dengan istrinya. Nyidam macam apa ini?.
"Aku kesel aja liat putih telurnya!" Jawab Zanna membuat Algrarez sontak menatapnya sembari tersenyum tipis. Alasan yang tidak masuk akal namun cukup logis.
"Kamu yang bener dong, Kak! Masa gitu aja kamu payah!" Kesal Zanna saat sejak tadi tidak ada yang berhasil.
Algrarez meletakkan sendoknya dengan kasar, lalu berkata "Ambilin HP gue dah."
"Buat apa?"
"Cari tutor di youtube! Buat apa lagi emangnya?"
Zanna berdecak kesal, "Kok kamu keliatan kesel ke aku? Gak ikhlas kan kamu lakuinnya!"
Algrarez kembali menghela nafas pelan lalu dengan secepat kilat dia mengecup bibir Zanna cepat. Kebiasaan cewek ini harus dicium dulu baru bisa diem. "Ikhlas, darimananya gue gak ikhlas, hm?"
"Ya itu tadi kamu keliatan kesel sama aku."
Shit. Kesel dikit gak ngaruh, kan? Jangankan misahin kuning telur dari putihnya, misahin buah naga dari bijinya sampai tangan Algrarez putus saja dia ikhlas, kok. Apapun, yang penting Zanna seneng.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Novela JuvenilZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...