Disini ada yang terkendala buat buka part 50? Udah aku tambahi chatannya Algrarez sama Albara. Tapi katanya ada yang gak ada. Di kalian ada gak? Coba cek lagi, barangkali kalian merasa kurang tanpa baca chatannya juga.
.
.
.
.
.
.Anya mengumpat pelan saat melihat sosok Albara yang memeluk dirinya. Perlahan, Anya menyingkirkan tangan Albara yang ada di pinggangnya. Demi apapun, Anya benar-benar membenci Albara detik itu juga. Anya benar-benar bingung harus apa sekarang. Dia tidak mau teman-temannya yang lain mengetahui kalau Albara lah pelakunya. Anya benar-benar tidak sudi dengan itu.
Anya menginginkan Algrarez, bukan Albara. Jadi, perempuan itu akan melakukan segala cara untuk mendapatkan Algrarez. Apapun itu akan dia lakukan.
Bergegaslah Anya memunguti pakaiannya yang tergeletak di lantai dan mengenakannya. Anya meninggalkan Albara sebelum cowok itu bangun. Kalau Albara menemukan sosok Anya di sampingnya, cowok itu pasti tidak akan melepaskan Anya. Anya tau seobsesi apa Albara padanya. Tapi sayangnya Anya hanya menginginkan Algrarez, bukan Albara.
Tidak peduli dengan rasa sakit efek dari bercinta dengan Albara. Anya merasa beruntung sekali karena dengan mudahnya dia bisa masuk ke kamar Algrarez setelah bertanya dengan Bang Jo pasal keberadaan Algrarez. Bang Jo adalah pemilik club ini. Dan Bang Jo memang dekat dengan Algrarez serta teman-temannya yang lain.
Anggap saja Anya sudah gila melakukannya. Melepaskan baju Algrarez satu persatu, beruntungnya Algrarez dalam keadaan mabuk sehingga cowok itu tidak akan menyadarinya.
Untungnya kegilaan Anya hanya sebatas melepaskan pakaian Algrarez sampai cowok itu hanya mengenakan dalamannya saja. Tidak sampai bermain sampai ke situ. Mungkin Anya masih ada kewarasan sedikit yang tersisa.
Setelah itu, giliran dirinya yang beraksi. Anya menanggalkan semua bajunya. Hingga telanjang bulat. Sehingga nanti saat Algrarez sudah bangun, Anya bisa dengan mudahnya membohonginya.
"Bangsat,"
Sesuai dengan apa yang Anya inginkan. Algrarez terbangun sebelum dia. Dan menemukan Anya yang masih tertidur pulas di sampingnya. Tunggu, mereka melakukan apa sampai sama-sama telanjang begini? Ah, sial. Persetan dengan semua itu Algrarez bergegas untuk memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai, lalu cepat-cepat mengenakannya.
Berulang kali Algrarez menggeleng pelan agar kesadarannya kembali penuh. Namun, detik itu juga Anya terbangun dari tidurnya.
"Gra...," Anggap saja Anya sudah di tingkat dimana dia divonis gangguan jiwa. Dia pelakunya, tapi bisa-bisanya Anya berlaku seperti korban.
Algrarez berdecak lirih, ini kesalahan. Tidak seharusnya dia bertanggung jawab, kan? "Gue gak sadar, gue gak inget apapun." Algrarez masih mencoba untuk mengingat kembali. Memutar kembali kejadian semalam, dimana kemungkinan besar mereka melakukan hal yang tidak seharusnya.
Anya menghapus air matanya. Dia mengambil selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya itu.
"Ini cuman kesalahan, Nya. Gue minta maaf. Gue bakal bayar berapapun yang lo minta. Jadi, gue mohon buat jangan minta gue buat nikahin lo sebagai bentuk pertanggung jawaban." Algrarez tidak bisa melakukan itu. Dia hanya mencintai Zanna, dari dulu. Tidak mungkin Algrarez menikahi orang yang tidak dia cintai.
******
"Sini lo!" Albara menyeret Anya. Menjambak rambutnya dengan kasar. Lalu, mendorong keras tubuh Anya hingga punggungnya membentur tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Teen FictionZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...