Kan aku up lagi 😌😌
Ramein ya Cyinn
Bantu follow juga dong 🥺🙃Camattt baca semua
Sehat selalu untuk kalian semua
🙌😍.
.
.
.
."Saya gak tau lagi harus gimana, Rez. Udah gak ada cara lain lagi." Mahardika menghela nafasnya kasar. Pria paruh baya itu nampak sangat kacau kali ini.
Sementara itu Algrarez mencoba untuk menenangkan Papah mertuanya itu. "Masih ada cara lain, Pah." Meskipun Algrarez belum memikirkan cara apa yang cocok. Tapi, dia berharap ucapannya bisa membuat Mahardika tenang.
Mahardika menggeleng, pria itu yang sejak tadi mondar-mandir sekarang beralih untuk duduk. Menatap Algrarez dengan raut wajah yang berantakan. "Kamu tau Hardes gak bisa kita lawan. Dia pria gila, Rez." Untuk sekarang ini, memang yang terpenting adalah keselamatan putrinya, keselamatan Zanna. Maka Mahardika akan melakukan segala cara untuk melindunginya. "Saya harus segera pergi dari Indonesia, besok saya dan istri saya berangkat ke bandara. Kami memutuskan untuk tinggal di Belanda, setidaknya selama keadaan kembali membaik." Walaupun Mahardika belum tahu keadaan ini akan kembali membaik seperti semula atau sebaliknya.
Algrarez diam. Jika mereka pergi pasti nantinya Zanna akan sedih. Apalagi mereka mengatakan ini secara mendadak. Saat Mahardika dan Ratih meminta mereka untuk datang kemari, dan ternyata mereka ingin memberitahu kalau besok pagi mereka sudah harus berangkat ke bandara.
Ini gila, bahkan Zanna tidak tahu alasan mereka tiba-tiba pindah sampai ke luar negeri seperti ini. Jika ini soal pekerjaan, tidak mungkin sekali. Biasanya mereka hanya pergi ke luar kota jika ada pekerjaan mendadak.
"Saya percaya kalau kamu pasti akan menjaga Zanna dengan baik." Salah satu alasan Mahardika menyetujui perjodohan ini karena Mahardika percaya jika Algrarez akan menjaga Zanna dengan baik.
"Kamu harus menjaganya," Mahardika mengusap bahu Algrarez, tatapan pria itu sangat serius kali ini. Benar-benar mempercayakan Zanna kepada Algrarez.
Algrarez menggigit bibir bawahnya. Memang untuk sekarang ini, lebih baik Algrarez tidak ikut campur dulu dengan urusan Mahardika. Karena dia tahu Hardes orang yang seperti apa. "Seharusnya Papah beritahu kami dari jauh-jauh hari." Algrarez tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Zanna sekarang. Gadis itu pasti akan sangat terpukul atas keputusan tiba-tiba orang tuanya ini.
Mahardika menghela nafas, tadinya dia tidak ada niatan untuk pindah secepat ini. Tapi, semua benar-benar di luar kendalinya. "Kamu hibur dia, ya? Zanna memang anak yang mandiri sejak dulu, tapi tentu mendengar kabar kami akan pindah ke Belanda pasti membuat dia sedih karena jauh dari kami." Tidak ada seorang anak yang tidak sedih jika ditinggal oleh orang tuanya seperti ini. Sekali pun soal pekerjaan yang menjadi alasannya.
Algrarez mengangguk, itu sudah pasti. Itu menjadi tugasnya dan tanggung jawabnya untuk membuat Zanna bahagia.
"Aku bakal cari cara agar Hardes gak buat masalah lagi sama Papah." Ayolah, ini Algrarez. Si berandal yang bahkan bisa menghalalkan segala cara demi apa yang dia mau.
Mahardika menggeleng. Jelas dia bersyukur menantunya berupaya untuk melindunginya. Tapi, jelas dia menolak. Karena untuk sekarang, keselamatan Zanna jauh lebih penting dibanding dengan keselamatannya. "Tidak perlu, saya benar-benar gak mau kamu terseret dalam masalah yang saya buat sendiri. Kamu cukup jaga Zanna baik-baik itu pun sudah membuat saya lega." Banyak yang mengkhawatirkannya, tapi Mahardika paling mengkhawatirkan Zanna. Dia sudah gagal menjaga Dewangga, putranya sendiri. Jangan sampai dia gagal juga menjaga Zanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Fiksi RemajaZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...