TDH - 13

26.6K 654 9
                                    

Hahaha
Lama gak up ya?

Gimana pada kangen gak sih sama Algrarez?

Mattt baca ya Cyinn
Semoga bisa mengobati kangennya  kalian 😘😘

.
.
.
.
.
.

Markas sekarang sedang dalam keadaan sepi. Hanya ada anggota inti dan beberapa orang saja yang menempati Markas. Biasanya kalau libur seperti ini, markas sangat ramai. Banyak yang menghabiskan waktu mereka disini. Tapi, sepertinya dari mereka juga banyak yang punya acara diluar.

Algrarez tidak mempermasalahkan itu, karena waktu mereka bukan hanya untuk Aodra. Jadi, Algrarez tidak pernah mempermasalahkan keputusan mereka yang mungkin terkadang ada beberapa anak yang lebih memilih prioritas yang lain dibanding prioritasnya di Aodra.

Dan sekarang mereka hanya seperti ini. Duduk, merokok, sambil meminum bir dengan kadar alkohol rendah sekali.

"Jane lagi di bandara. Jemput Anya," Beritahu Gabriel membuat Algrarez menatapnya terkejut. Sepertinya hanya dirinya yang baru tahu sekarang. Buktinya teman-temannya yang lain saja tidak bereaksi apapun. Pasti mereka sudah tahu lebih dulu dibandingkan dengannya.

Algrarez nampak menarik napasnya. Tidak lama setelah itu, rokok yang ia hisap ia matikan dan jatuhkan ke asbak begitu saja. "Lo tau sendiri, kalo Anya dalam waktu dekat ini bakal balik ke indo. Lanjutin pengobatannya di sini." Sahut Gabriel sebelum Algrarez angkat bicara.

Iya, kalau soal itu Algrarez memang tahu. Tapi, dia tidak menyangka akan secepat ini. Algrarez bahkan tidak akan pernah mengira, hari ini Anya benar-benar kembali.

Kiran melirik Algrarez, cowok itu nampak diam. "Santai aja, Rez. Tinggal jelasin pelan-pelan ke Zanna dan mungkin dia bakal tau lah gimana posisi lo." Merasa panas, cowok itu pun melepaskan jaket yang is kenakan. "Ya, walaupun memang ini udah gak ada urusannya sama lo. Tapi, gue rasa Zanna berhak tau, soal masa lalu kalian." Dan semuanya tahu, kalau Algrarez pernah melakukan kesalahan dengan Anya.

Benji menghela nafas panjang. Baginya Anya adalah sahabat mereka yang posisinya sama seperti Jane. Kedua perempuan itu paling dijaga oleh Aodra, tidak boleh seorang pun menyakiti mereka. "Itu kesalahan doang, lo belum lupain kejadian itu?" Tanya Benji membuat Algrarez diam.

"Ayolah, Anya juga udah maafin lo. Dan nganggep semua kejadian itu cuman kesalahan. Enggak usah dipikirin, mending kita ngatur acara buat nyambut kedatangan Anya." Bagi Kenzo, Anya sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Maka saat Algrarez melakukan kesalahan itu, dia menjadi orang pertama yang memberikan tinjuan pada cowok itu.

Gabriel menepuk bahu Algrarez, seolah sedang berkata kalau semuanya akan baik-baik saja. Sementara Algrarez hanya bisa menarik nafasnya panjang. Tidak tahu nanti akan menjadi seperti apa. Kalau seandainya Zanna tahu yang sebenarnya.

*****

"Jadi, kenapa? Lo katanya mau cerita tadi." Shea langsung duduk si sofa ruang tamu. Dia baru saja kedatangan tamu, yaitu Zanna dan Bella.

Bella yang tadi sibuk meloloskan make up nya karena sebentar lagi akan pergi itu pun langsung menatap Zanna sekilas. "Pasti Kak Algrarez, ya?" Bella sudah bisa menebak sekarang kalau Zanna pasti sedang ada masalah dengan suaminya itu. Ya, setidaknya kalau dilihat dari raut wajahnya memang seperti itu.

Shea menghela nafasnya berat. Kalau dia jadi Zanna, demi apapun dia tidak akan mau menerima perjodohan konyol itu. Katanya yang terbaik? Mana buktinya coba. Yang Shea lihat selama ini hanya ketidak bahagiaan Zanna. Memang mereka bertiga itu ibaratnya baru berteman kemarin, tapi tentunya mereka sudah sangat akrab. Sudah tau satu sama lain juga.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang