TDH - 58

31.7K 985 158
                                    

Capekk banget jadi manusia, pengin jadi kambing aja yang tinggal mbek mbek terus dikasih makan....
🥺🥺🥺

Tapi dipikir lagi, mending jadi manusia sih. Soalnya kalo jadi kambing, ntar gue gak bisa nikah sama My Honey Bunny Lope Lope Mingyuuu 😘😘😘

AKU CAPEK!! BERI AKU SEMANGAT DONG 😍😍
Yuk kata-katanya buat hari ini
👉👉👉

.
.
.
.
.
.


Dua hari berlalu, keadaan markas masih sama. Sepi seperti hari sebelumnya. Memang, saat ini karena mereka terlibat kasus tawuran beberapa hari lalu. Membuat mereka benar-benar diawasi oleh pihak polisi. Bahkan pihak mereka pun tidak segan untuk patroli pada malam hari di sekitar wilayah mereka. Hal itu membuat Algrarez mengerahkan kepada para anggotanya agar tidak terlibat masalah untuk kedepannya. Setidaknya, mereka semua harus benar-benar menjaga diri setidaknya sampai polisi benar-benar percaya kepada mereka.

Sesuai dengan apa yang Algrarez perintahkan, untuk markas tetap harus ada yang menjaganya. Silih berganti dengan jadwal piket yang ditetapkan. Hanya saja, Algrarez meminta agar mereka semua tidak berulah selama ada di markas. Mereka harus benar-benar bersikap baik untuk sementara waktu ini. Jangan sampai terlibat masalah lagi.

Sebagai manusia paling sabar di muka bumi ini. Dengan berlapang dada dan ikhlas hati, Algrarez memaklumi perbuatan teman-temannya itu. Dan sekarang, setelah sekian lama, Algrarez serta yang lain dapat berkumpul di markas sore hari ini.

Serta keadaan Kenzo juga jauh lebih baik. Minusnya luka memar yang ada di seluruh wajahnya itu masih belum hilang. Dalam artian masih membekas dan terlihat jelas.

"Terus, setelah ini. Apa yang bakal lo lakuin?" Gabriel bertanya kepada Algrarez, menyadari kesalahannya beberapa waktu yang lalu. Untuk sekarang Gabriel berjanji tidak akan pernah mengikuti perkataan konyol teman-temannya yang lain selain Algrarez.

"Buat sementara kita rehat dulu. Riko bawa pasukan besar-besaran buat ngawasin kita. Kalo kali ini terlibat masalah lagi, beneran membusuk di penjara kita." Seberkuasa apapun Algrarez, tetap saja jika lawannya Riko dia tidak mampu. Omnya itu, disiplin dan jujurnya tidak main-main.

Benji meringis ngilu, tidak percaya ulahnya beberapa hari yang lalu benar-benar membuat mereka dalam sebuah masalah. "Gue gak nyangka masalahnya bakal seserius ini."

Kiran mengangguk, rasa-rasanya cowok itu pun sedikit menyesal melakukan itu semua. Beruntungnya sekarang Kiran bisa bernafas lega karena dia tidak jadi mendekam di penjara. Bisa jadi toping dunia dia kalo sampai jadi narapidana. "Sorry karena udah ngerepotin lo, Rez."

Algrarez mengangguk. Dia sudah tidak ingin ambil pusing soal masalah kemarin. Ini juga salah Algrarez juga yang tidak menampakan diri di depan mereka semua. Sehingga Aodra tidak terkontrol begini.

Benji menyikut Kenzo yang hanya diam. Benji melakukan itu berupaya agar Kenzo meminta maaf kepada Algrarez. Meskipun awalnya Kenzo merasa tidak terima. Tapi, akhirnya cowok itu menurut juga.

"Gue minta maaf soal kemarin, gue kelepasan. Sorry." Meskipun terdengar tidak tulus, tapi Algrarez tau jika Kenzo sungguh-sungguh dengan maafnya itu.

"Gue juga minta maaf, kemarin udah kelewatan. Gimana sama luka lo?" Tanya Algrarez

Kenzo tersenyum tipis, "Aman." Membuat Algrarez mengangguk sambil bernafas lega.

Namun, bukan hanya Algrarez dan Kenzo saja yang merasa lega. Melainkan yang lain pun juga merasa begitu. Mereka sudah berteman selama bertahun-tahun. Memang terkadang bertengkar, tapi hal itu tidak membuat pertemanan mereka jadi taruhannya. Saling memaafkan dan saling memperbaiki diri adalah kunci dari sebuah pertemanan. Makanya itu, tidak heran jika pertemanan mereka awet begini.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang