SYN 07. Kunci sekretaris Cho
Tak tuk tak tuk. Suara sepatu berhak tinggi berjalan mantap di atas lantai yang berkilau. Pemiliknya adalah seorang perempuan berpakaian rapih dengan rambut yang disanggul cantik. Dia membawa sebuah tas cokelat di tangan. Dan di lehernya tergantung tanda pengenal dengan barcode yang akan menjadi kuncinya menemui Presdir ECO grup. Dia memuji itu. Tidak ada pengecualian dalam standar keamanan, bahkan bagi dirinya yang pernah menjadi sekretaris Presdir sendiri.
Dia adalah sekretaris Cho. Mantan sekretaris yang ditarik oleh si anak Presdir untuk bekerja di perusahaan kecil miliknya. Meskipun sekretaris Cho bisa menolak, tapi tawaran sang Putri terdengar sangat menggiurkan.
"Aku tahu Tante sedang mencari-cari petunjuk soal kematian bibi dan ibu ku." Kata si putri Presdir, Sarang Park, saat membujuknya. "Bekerja dengan ayah pasti memerlukan banyak waktu dan tenaga. Tapi bekerja dengan ku akan lebih santai. Bahkan Tante bisa menyuruh anak-anak untuk mencari informasi yang Tante butuhkan."
Dan dia benar. Berkatnya sekarang dia bisa melakukan banyak hal di perusahaan yang dikepalai Seongje Geum itu. Ada banyak informasi yang bisa didapatkan dari anak-anak jalanan yang menguping disana sini. Atau dari tiap barang yang dikirim lewat jasa pengiriman mereka. Dia juga dengan leluasa menempatkan penyadap dalam hadiah untuk orang-orang yang dicurigai. Dan juga banyak cara lain yang bisa dia lakukan untuk mendapat informasi yang dia butuhkan.
Sekretaris Cho senang dia punya banyak waktu luang untuk melakukan itu semua. Bahkan dia masih punya cukup banyak waktu luang untuk menganalisis data dan mendapatkan kesimpulan.
Dan disinilah dia sekarang, di depan pintu kantor Presdir ECO grup, untuk membicarakan kesimpulan yang dimaksud.
Sekretaris Cho membuka pintu kantor sekretariat Presdir dengan tanda pengenal nya, lalu melangkah masuk menemui sekretaris disana.
"Aku sudah membuat janji." Kata sekretaris Cho padanya.
"Pak Presdir sudah menunggu." Balasnya dengan sopan. Dia memberi bungkukan yang rendah sebelum pergi mengabari atasannya.
Sudah lama sekali, pikir sekretaris Cho memandang ke sekeliling sambil mengingat masa kerjanya di tempat itu. Tidak ada yang berubah dari meja kerjanya atau pun interior lainnya. Tidak juga ruang tunggunya. Lalu bagaimana dengan ruangan Presdir sendiri? Sekretaris Cho tahu bahwa Presdir adalah orang yang sederhana, tapi apa mungkin selama bertahun-tahun beliau tidak juga mengganti sofanya?
Itu membuat sekretaris Cho hampir tertawa. Presdir pasti tidak kepikiran untuk mengganti interior ruangannya. Dan dugaannya benar.
"Silahkan." Kata sekretaris tadi mempersilahkannya masuk. Sekretaris Cho pun mengangguk dan masuk ke dalam.
Presdir ECO grup, Kwang-Seo Park, sekaligus mantan bosnya, langsung berdiri menyambutnya seperti menyambut seorang tamu penting.
"Lama tidak bertemu!" Katanya seraya mempersilahkan duduk.
Sekretaris Cho mengangguk sopan dan menuju sofa. Dia duduk setelah Presdir duduk.
Benar kan? Sofa itu memang belum diganti. Masih sama seperti terakhir kali dia disana.
"Bagaimana aku memanggil mu sekarang?" Ucap Presdir pertama-tama. "Kau bukan sekretaris ku lagi, kan? Dan karena kita pernah berteman, bagaimana dengan Nona Hyunjae?"
Sekretaris Cho terkejut juga, tapi masih bisa mengangguk dengan sopan. "Itu terserah Anda, Pak." Ucapnya penuh hormat.
"Kau adalah teman adik dan istri ku dan aku juga bukan atasan mu lagi sekarang. Jadi tolong bicara lah dengan lebih santai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending Buat Bias Ku
Fiksi PenggemarBaekjin Na, tokoh antagonis utama di webtoon kesukaan Sarang, berakhir meninggal karena kecelakaan. Sosoknya yang over power dan tidak terkalahkan bahkan oleh pemeran utama cerita, membuat semua pembaca kecewa dengan ending cerita aslinya. Jadi, Sar...