Dua buah kue ulangtahun disiapkan dengan masing-masing lilin yang menyala diatasnya. Hari ini Baby dan Rayi berulang tahun, keduanya memang lahir di bulan dan tanggal yang sama hanya berbeda tahunnya saja. Rena sengaja menyiapkan perayaan kecil-kecilan untuk dua anaknya itu.
Meskipun Rayi dan Baby yang berulang tahun tapi terlihat Lea yang tampak paling antusias, apalagi ketika bocah kecil itu melihat lilin yang menyala. Dengan aksen pelafalan yang belum terlalu jelas, sambil bertepuk tangan Lea dengan semangat menyanyikan lagu ulangtahun. Kehebohan Lea membuat kedua kakak dan orangtuanya yang melihat itu tampak tertawa karena gemas.
Rayi dan Baby juga membiarkan saja ketika Lea yang meniup lilinnya. Karena Lea kesulitan meniupnya, kedua kakaknya yang hari ini berulangtahun berinisiatif membantunya. Setelah lilin padam terdengar sorakan gembira Lea yang membuat para orang dewasa yang ada disana ikut tertawa melihatnya.
"Bahagia terus ya, Nak. Harus selalu akur dan saling jaga satu sama lain" ucap Rena, bergantian memeluk tubuh Rayi dan Baby sambil membisikan doa untuk kedua putra putrinya itu.
Sama dengan Rena, Revan pun melakukan hal yang sama. Bahkan Revan yang lebih lama memeluk masing-masing tubuh Rayi dan Baby. Setelah semua hal buruk yang ia lakukan, Revan merasa menjadi manusia paling beruntung karena masih bisa mendapatkan kebahagiaan dari orang-orang tedekatnya bahkan dari orang yang dulu sudah ia sakiti jiwa dan raganya.
Revan tampak tak bisa menahan haru saat kini ia memeluk tubuh putri yang dulu ia sia-siakan. Sedangkan Baby sendiri kini sudah menangis dipelukan Papanya, jika dulu hari kelahirannya adalah hari yang sangat ia hindari karena Baby tahu kelahirannya ke dunia tidak diharapkan oleh orang-orang disekitarnya termasuk Papanya sendiri.
Tapi kini perasaan itu sudah tak lagi ia rasakan. Baby merasa semua orang kini menyayanginya dan menghargai kehadirannya. Meski tetap sama masih ada satu kesakitan yang tidak bisa Baby jelaskan pada semua orang, karena di hari itu ada satu nyawa yang pergi hanya untuk melahirkannya ke dunia.
"Semoga tahun ini bisa nambah adek, ya" ucap Revan, sengaja mencairkan suasana yang mendadak terasa sangat sendu.
Mendengar itu dengan Rena, Rayi dan Baby dengan kompak menatap Revan sengit. Ditatap seperti itu Revan hanya mengeluarkan kekehan pelannya dan kini memilih menciumi Lea yang tampak asik mencuil krim kue ulang tahun milik kedua kakaknya.
Revan dan Rena sudah menyiapkan kado untuk Rayi, Baby dan juga Lea. Meskipun bukan hari ulangtahunnya Revan dan Rena tetap menyiapkan sebuah kado untuk gadis kecil mereka.
Rayi dan Baby juga saling bertukar kado seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya keduanya sudah tahu apa isi hadiah yang mereka dapatkan karena sebelumnya mereka sudah request apa yang sedang merekan inginkan.
Selain itu mereka juga sudah mengatur rencana untuk besok mengunjungi makan Karin, makam mendiang Ibu Baby. Hal itu memang sudah sejak dulu Baby lakukan setiap hari ulangtahunnya tiba, biasanya ia akan seharian menangis di makan Ibunya seharian penuh.
Setelah pindah hal itu pun selalu Baby lakukan, biasanya Baby pergi bersama Rayi juga tentu saja Revan, Papanya. Tapi untuk tahun ini tahun pertama Rena bisa ikut karena tahun-tahun sebelumnya Rena hamil dan setelah Lea lahir pun Rena sedikit keropotan jika harus membawa bayi kecilnya bepergian jauh.
Dan sebelum esok pergi kini Rena sedang sibuk menyiapkan keperluan untuk putri kecilnya karena rencananya juga mereka besok akan menginap satu hari di rumah keluarga Revan.
"Kenapa Karin harus dapet karma dari semua hal buruk yang aku buat, ya?" Guman Revan, duduk di samping Rena yang sibuk packing untuk besok pergi.
"Stop bilang itu karma, Mas. Kematian seseorang itu takdir dan itu pasti terjadi" ujar Rena, yang selalu merasa kesal setiap Revan mengaitkan kematian Karin dengan karma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time [21+]
ChickLit"Daripada sama dia, aku lebih baik jadi janda seumur hidup!" Sepenggal kalimat penolakan mutlak yang Rena katakan. Tapi, bagaimana bisa satu bulan kemudian ia malah sudah sah diperistri oleh Revano, seorang pria dari masa lalu yang sudah menorehkan...