Once Upon A Time [21+]

Bab 34

"Ayah..."

Revan menurunkan Lea dari gendongannya membiarkan kaki gempal putrinya itu berlari menuju Radi, pria yang tadi putrinya itu panggil Ayah.

Jangan heran kenapa Lea bisa memanggil Radi dengan sebutan itu, karena siapa lagi jika bukan ulah Rayi. Meski saat pertama kali mendengar kata itu keluar dari mulut mungil putrinya untuk memanggil Radi, Revan sempat merasa tak terima. Pada akhirnya Revan biarkan saja. Radi juga sudah berlapang dada mengizinkan Rayi memanggilnya Papa.

Dengan senyum lebar diwajahnya, Radi berjongkok sambil membuka lebar kedua tangannya untuk menyambut Lea. Ketika gadis kecil itu sudah ada tepat dihadapannya langsung saja Radi bawa tubuh gempal Lea masuk dalam gendongannya. Sambil berjalan menuju sofa Radi kecupi dengan gemas pipi tembam Lea membuat gadis kecil itu tertawa kegelian.

"Enggak usah cium-cium" larang Revan, dengan nada sewotnya.

"Gadis kecil Ayah cantik sekali" ucap Radi. Mengerti jika dirinya sedang mendapat pujian, Lea terlihat tersenyum malu-malu.

"Liat Ayah bawa banyak mainan untuk Adek!" Ucap Radi, menunjukan paperbag berisi mainan untuk Lea. Bukan hanya untuk Lea sebenarnya, dua paper bag lainnya berisi oleh-oleh yang sengaja ia beli untuk Rayi dan Baby. Karena dibeberapa kesempatan Rayi sering mengajak Baby pergi bertiga bersamanya, kini ia juga sudah sangat akrab dengan anak sambung dari mantan istrinya itu.

"Woah!" seru Lea kesenangan, Lea dengan semangat meraih paper bag itu untuk melihat isinya. Gadis kecil itu semakin dibuat kesenangan saat tahu didalamnya ada berbagai macam barbie dari tokoh disney, tak hanya itu ada juga sebuah gaun kecil yang membuat Lea tak sabaran ingin mencobanya.

"Mas Radi..." Erang Rena frustrasi.

Bukan hanya Radi sebenarnya, tapi orang-orang terdekatnya termasuk suami dan kedua anak terbesarnya sagat suka memanjakan Lea dengan membelikan banyak mainan yang sebenarnya tak Lea butuhkan. Banyak mainan Lea yang bahkan masih tersegel rapi sengaja belum Rena keluarkan bahkan beberapa pemberian mereka itu Lea sudah memilikinya sama persis. Ada satu ruangan di rumah ini yang isinya hanya mainan-mainan Lea yang setiap waktunya semakin bertambah banyak saja.

"Kalo bawa mainan terus nanti enggak aku bolehin kamu masuk, Mas!" Ancaman Rena seperti sebelum-sebelumnya, tapi tak pernah wanita itu realisasikan. Rena mendesah kesal karena Radi kini malah sedang membantu Lea memasangkan gaun yang tadi pria itu bawakan.

Pada akhirnya Rena ikut tertawa melihat putri kecilnya tampak kegirangan berputar-putar di tengah ruangan membuat rok gaun yang Lea kenakan mengembang. Lea benar-benar menjadi seorang princess di keluarga mereka, kini bahkan Revan dan Radi kompak mengabadikan kelucuan Lea dengan kamera ponsel mereka yang bisa Rena tebak tak lama lagi foto dan video kelucuan Lea akan mereka unggah di akun sosial media mereka masing-masing.

"Adek sudah bilang terimakasih?" Tanya Rena, yang Lea balas dengan gelengan kepala pelan.

Lea membawa kaki mungilnya kembali mendekati Radi, mengulurkan kembali tangannya meminta kembali digendong pada pria yang ia panggil Ayah itu.

"Masi Ayah" ucap Lea, sambil mendaratkan kecupan di pipi Radi.

"Sama-sama putri Ayah" balas Radi, meraih tangan gempal Lea untuk ia kecup.

Melihat kedekatan itu tentunya Revan merasa cemburu, dengan penuh kelembutan ia mengambil alih Lea dari pangkuan Radi kemudian ia dudukan putri kecilnya itu di atas pangkuannya.

Melihat kedua pria dewasa itu kini tampak sedang asik mengobrol, Rena memilih berpamitan ke belakang untuk membuatkan minum dan cemilan.

Entah kapan tepatnya tapi tiba-tiba saja Revan dan Radi menjadi akrab, meski Revan tak mengakui jika dirinya berteman dengan Radi tapi kedekatan yang terjalin tak bisa dibohongi. Bahkan keduanya sempat mengatur jadwal mancing bersama di laut dengan menyewa sebuah yacht. Rena yakin Revan hanya gengsi mengakui kedekatan dengan mantan suaminya.