Nasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia?
Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran.
*disclaimer
cerita ini hanya fiksi. ji...
Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
•°• Happy Reading •°•
Pagi ini Nasya sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Beruntung demamnya sudah turun, jadi salsa mengijinkan nya untuk kuliah hari ini. Kakaknya begitu protektif padanya, ia tidak akan mengijinkan Nasya kuliah jika ia masih demam.
" Makan yang banyak dek, ingat nanti di kampus ngga boleh makan yang aneh-aneh. Kalau ngerasa pusing istirahat. Kalau bisa pulang aja. Jangan di paksain Loh dek." Ucap salsa pada Nasya yang tengah menyantap sarapan bersamanya.
" Iya kak salsa, udah 5 kali loh kakak ngomong gitu pagi ini. Adek denger kak, jadi udah ya jangan ngomong lagi. Nanti Sarapan kakak ngga habis-habis kalau ngomong Mulu." Ucapnya menatap malas piring salsa yang masih penuh dengan makanannya.
" Iya ini juga mau dimakan dek, kakak begini karena kakak sayang sama kamu. Kakak ngga bisa liat kamu sakit, kamu Jagan kecapean ya. Nanti kakak ngomong ke varo biar ngga bawa kamu pergi seharian seenaknya." Ucap salsa mengerucutkan bibirnya
" Jangan kak, ini bukan salah kak varo. Jangan ngomong apapun ke dia. Nanti yang ada dia Malah kepikiran dan ngga fokus kerjanya kak." Ucap Nasya sedikit memohon. Dengan malas salsa menganggukkan kepalanya pasrah. Kalau sudah adiknya yang meminta ia tak bisa menolak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salsa sedang berada di sebuah restoran Deket rumah sakit. Ia sedang makan siang bersama Raka. Setelah 2 Minggu lamanya mereka tidak bertemu, hari ini mereka menyempatkan waktu untuk bertemu meski hanya makan siang bersama.
" Kamu kenapa? Tumben dari tadi banyak diemnya." Tanya Raka yang sedari tadi memperhatikan salsa.
" Gapapa, aku cuma lagi kepikiran adek aja. Dia semalem demam, takut panas lagi soalnya dia maksa buat masuk kuliah tadi pagi." Balas salsa diangguki Raka.
" Adek pasti baik-baik aja. Udah ya ngga usah dipikirin, kalo ada apa-apa pasti dia telpon kamu." Ucap Raka mengusap lembut punggung tangan salsa.
Helaan nafas panjang terdengar dari mulut salsa. Ia mencoba berfikir positif dan menghilangkan pikiran buruk yang ada di kepalanya.
" Ayo sekarang ceket dimakan ya, nanti keburu jam makan siang kamu abis. Kamu juga harus sehat, kalo kamu sakit nanti kamu ngga bisa jagain adek Loh." Ucap Raka diangguki salsa. Mereka melanjutkan makan siangnya sampai selesai. Setelah selesai makan, Raka mengantar salsa kembali ke rumah sakit karena harus kembali bertugas.
" Makasih ya buat hari ini, kamu udah rela jauh-jauh dari Jakarta kesini cuma buat makan siang bareng sama aku." Ucap salsa sebelum turun dari mobil Raka.