Semuanya seperti terjadi begitu cepat. Seperti air yang mengalir deras, merubah bentuk tanah dengan cepat. Zeandra yang dulu dingin dan penuh pertahanan, kini mencair seperti es yang terkena sinar matahari. Pertemuan mereka di pagi hari seolah membuka gerbang baru dalam hubungan mereka.
Setelah berhubungan, mereka mandi bersama untuk membersihkan tubuh masing-masing. Air hangat seolah mencuci semua ketegangan dan menyingkirkan setiap rintangan yang tercipta antara mereka. Mereka tertawa bersama di bawah guyuran air, menikmati kehangatan cinta yang memancar dari hati mereka.
Setelah mandi, Zeandra menyiapkan makanan. Rafa terus memeluknya dari belakang, menikmati hangatnya tubuh Zeandra yang menempel di tubuhnya.
"Masak apa sayang?" tanya Rafa, suaranya penuh kehangatan. Ia mencium rambut Zeandra dengan lembut, menikmati aroma rambut Zeandra yang menenangkan.
"Mau dimasakin apa?" jawab Zeandra dengan senyum yang manis. Ia menoleh ke Rafa, menatap Rafa dengan tatapan yang penuh cinta.
"Itu kamu masak apa?" tanya Rafa lagi, suaranya penuh keingintahuan.
"Nasi goreng," ucap Zeandra sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang sedang ia masak.
"Yaudah kamu udah mau masak nasi goreng kenapa tanya aku?" ucap Rafa sambil tertawa.
"Hahaha lagian udah tau aku lagi masak nasi goreng, mas nanya aku masak apa," ucap Zeandra sambil tertawa.
"Apa?" tanya Rafa, suaranya penuh kebingungan.
"Apa?" tanya Zeandra bingung.
"Tadi bilang apa?" tanya Rafa lagi.
"Yang mana?" tanya Zeandra, wajahnya terlihat lucu ketika ia berusaha mengingat apa yang telah ia ucapkan.
"Aku tau kamu masak nasi goreng, tapi bukan itu?" tanya Rafa, seolah ingin menguji ingatan Zeandra.
"Apa?" tanya Zeandra lagi, wajahnya semakin bingung.
"Tadi manggil aku apa?" tanya Rafa dengan senyum yang nakal.
"Mas," ucap Zeandra sambil menahan senyumnya.
"Coba ulangi," tanya Rafa lagi.
"Apasi mas," ucap Zeandra dengan wajah memerah menahan malu.
"Hahaha kamu lucu banget sayang," ucap Rafa lalu mengecup singkat pipi Zeandra.
Rafa melepaskan pelukannya, seolah tak ingin menghalangi Zeandra yang sedang berkarya di dapur. Ia berjalan ke arah kabinet piring yang berada di atas, mengambil dua piring yang bersih.
"Aku siapin piringnya ya sayang," ucap Rafa dengan suara yang lembut.
"Boleh mas, sebentar lagi selesai," jawab Zeandra dengan senyum yang manis.
"Okeyy," jawab Rafa sambil menaruh piring di meja. "Oh iya mau minum apa? Biar sekalian mas siapin, mau susu? Teh? Kopi?" tanya Rafa dengan suara yang penuh keingintahuan.
"Air putih aja," jawab Zeandra dengan suara yang lembut. Ia menoleh ke Rafa, menatap Rafa dengan tatapan yang penuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey Of Love
ChickLitSemuanya berawal ketika Zeandra dipindah tugaskan ke Bandung, yang mengubah kehidupannya secara drastis. Hidupnya menjadi sangat epik ketika ia harus berurusan dengan atasannya yang menurutnya annoying. Adu mulut seringkali memecah ketenangan, membu...