Tiga bulan berlalu.
Joanna benar-benar menemani Jeffrey dalam setiap proses hukum yang harus ditempuh. Hingga kerap lupa makan dan tampak kurus. Sebab hanya dia yang bisa diandalkan oleh pria itu. Mengingat Jessica masih berduka atas meninggalnya Sandi pada satu bulan yang lalu.
"Apapun itu akan saya lakukan asal suami saya bisa bebas! Ambil saja semuanya! Tidak masalah jika kami harus hidup miskin setelahnya!"
Joanna sedang bersimpuh di depan pria berbadan tegap. Pria yang melaporkan Jeffrey atas tindak korupsi dana jembatan. Sebab dia menemukan beberapa kejanggalan saat melihat laporan anggaran.
Joanna yang sudah menangis mulai membuka koper hitam yang dibawa dari rumah. Karena dia diminta Jessica untuk membawa uang ini sebagai sogokan. Agar Jeffrey bisa dibebaskan. Sebab bagi mereka, Jeffrey lebih berharga dari semua harta yang dipunya.
Sudah tiga bulan Jeffrey ditahan. Bahkan dia sudah ganti tiga pengacara. Termasuk Jordan yang sempat Jeffrey ajak bertengkar di ruang sidang. Karena sempat mengusap punggung Joanna guna menenangkan.
"Hanya ini yang tersisa. Saya mohon, cabut tuntutan anda. Hanya Jeffrey yang kami punya."
Joanna membuka koper yang berisi tumpukan uang 100 dollar Amerika. Karena memang itu yang diminta.
"Kalau saja bukan karena istriku yang kasihan padamu, aku tidak akan melepaskan suamimu! Bangun!"
Joanna kesusahan berdiri sekarang. Karena hampir satu jam dia berlutut di depan Andra, suami Lena. Memelas belas kasihan. Sebab hanya dia yang bisa membebaskan suaminya.
"Pulang! Besok aku akan ke kantor polisi! Akan kupastikan suamimu itu keluar bulan ini!"
Air mata Joanna bercucuran semakin deras. Rasanya dia begitu bahagia, lega dan sangat bersyukur tentu saja. Karena akhirnya, usahanya untuk membebaskan suaminya berhasil juga. Meski harus merendahkan harga dirinya
Iya. Baru kali ini Joanna berlutut di depan manusia. Guna memohon belas kasihan. Atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.
Dengan langkah tertatih Joanna keluar dari rumah Andra dan Lena. Dia sempat melirik rumah mertuanya sebentar, guna bernostalgia tentu saja. Karena rumah ini telah dijual untuk menebus Jeffrey agar terbebas.
Tidak masalah. Setelah keluar nanti, Jeffrey pasti bisa bangkit lagi.
Batin Joanna sebelum pergi. Dia tidak memesan taksi, namun ojek online karena harus berhemat akhir-akhir ini. Mengingat dirinya sudah tidak memiliki banyak uang lagi. Akibat aset disita atas tuduhan korupsi si suami.
Joanna naik ojek menuju kontrakan dengan tiga kamar yang ada di sudut kota. Kontrakan yang diisi oleh dirinya, Jessica, Rena dan Kevin tentu saja. Sebab hanya tinggal mereka saja keluarga yang dipunya.
Setelah aset disita, Joanna hanya bertahan dari uang mertua. Dari sisa menjual rumah dan beberapa aset yang dipunya. Termasuk dua mobil mewah dan perhiasan juga. Karena tas-tas mahal Jessica sudah lama dijual dan disumbangkan ke panti jompo terdekat.
Saudara dan teman dekat sebenarnya banyak yang membantu. Namun Joanna dan Jessica sungkan juga jika harus menerima bantuan terus-menerus. Sehingga mereka memutuskan untuk berusaha sendiri selagi masih mampu.
Seperti sekarang, Jessica rela menjual semua aset peninggalan suminanya demi si anak. Karena di dunia ini tidak ada yang berharga kecuali anaknya. Sehingga dia rela melepas semua kemewahan yang dipunya demi kebebasan si anak. Tidak peduli jika dia harus hidup miskin setelahnya.
"Joanna? Bagaimana?"
Joanna yang baru saja turun dari motor langsung mendapat pertanyaan dari Jessica. Wanita itu sudah menunggu di teras. Sendirian. Karena Rena sedang memberi les anak tetangga untuk tambahan uang belanja. Mengingat sebagian besar uang yang tersisa akan dialokasikan untuk pendidikan Kevin tentu saja. Sehingga kini, mereka harus sangat berhemat dan mulai bekerja juga.
"Andra mau melepaskan Jeffrey, kan?"
"Iya, Ma. Mama tenang saja. Uang yang Mama berikan sudah diterima."
Joanna memeluk Jessica. Wanita itu menangis sesenggukan. Tubuhnya yang sama kurusnya seperti dirinya tampak ringkih sekarang. Karena dia pun sama seperti dirinya. Tidak nafsu makan sehingga berat badan turun drastis belakangan.
"Jeffrey akan keluar bulan ini. Mama tenang saja, kita akan berkumpul secepatnya."
Joanna berusaha menenangkan Jessica. Karena jika dia ikut menangis juga, maka wanita itu akan semakin tertekan. Akan semakin merasa bersalah dan menyalahkan diri juga. Sebab pertikaiannya dengan Lena telah membuat masalah ini semakin dalam.
"Mama minta maaf, ya? Karena Mama masalah ini semakin runyam. Seharusnya Jeffrey bisa lepas dari tuduhan jika Andra tidak mencari-cari kesalahannya, seharusnya—"
"Ma, aku tidak masalah. Ini semua sudah terjadi juga. Menyesal berlebihan tidak akan membuat semua ini membaik sekarang. Lebih baik kita menatap ke depan. Setelah Jeffrey kembali, aku yakin keadaan kita akan membaik segera."
Jessica mengangguk setuju. Lalu membawa Joanna masuk. Karena ingin meminta si menantu segera makan sebelum berkunjung ke penjara suaminya. Guna membawakan makanan yang dimasak Rena.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
GET TO KNOW BETTER
RomansaJoanna dan Jeffrey menikah karena perjodohan. Kisah klise yang sering berakhir menyedihkan. Namun Joanna berusaha menolak segala penderitaan. Sebab tidak ingin berakhir menyedihkan karena menikahi pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya.