♡ CELINE - 40 ♡

18 3 0
                                    

.
.
.
.
.

Celine tahu jika hidupnya tidak akan pernah sama lagi setelah dia kembali mengenal Jason Dazl. Kakak kelas yang pernah ia tolak mentah mentah itu ternyata adalah solusi dari hidup membosankan bak putri kerajaan ini. Dan selama hidupnya, Celine tidak pernah merasa se bebas ini melakukan sesuatu.

Bersama Jason semua tidak bisa diduga. Tiba tiba mereka akan bertengkar lalu berbaikan kembali. Atau di tengah tawa lepas akan ada tetes air mata. Namun, Celine menikmatinya terlepas Louis Hamilton menentang hubungan ini Celine akan menjalani harinya bersama Jason dengan senang hati.

"Hi Princess! Good Morning."

Sepertinya telinga Celine tidak salah dengar, itu seperti suara Jason. Mencoba menyesuaikan pencahayaan di kedua mata, Celine kembali menyembunyikam wajahnya dalam selimut tebalnya saat menyadari memang Jason yang ada di depannya.

"Apa apaan?" Gerutu Jason dengan tangan mencoba menurunkan selimut Celine.

"Apa yang kau lakukan di kamarku Dazl! Madam Dhita!"

"Madam Dhita tahu aku ada di sini."

Celine memberengut di dalam selimut, "Kau tidak bisa seenaknya masuk kamar gadis."

"Bagaimana jika gadis itu pacarku sendiri, masih tidak boleh?"

Celine menurunkan sedikit selimutnya hingga batas mata. "Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Yang mana?"

"Jason, apa yang kau lakukan di kamarku?"

Jason menyamankan duduknya di pinggir kasur Celine. "Aah.. aku kesini untuk menjemputmu."

"Menjemputku?" Beo Celine teredam selimutnya.

"Turunkan dulu selimutmu itu, aku tidak bisa mendengar suaramu." Paksa Jason yang membuat Celine mengubah posisi setengah duduk. Mengumpulkan selimut di atas pangkuan dengan rasa was-was.  "Beginikan lebih baik."

"Jawab, kau mau membawaku kemana Dazl."

"Kau ini suka sekali memanggil nama belakangku ya." Tangan Jason bergerak mengusak rambut Celine semakin berantakan.

"Aish! Dan kau ini suka sekali berputar-putar. Jawab saja Dazl."

"Kita harus menghabiskan jatah date kita. Ingat kau berhutang padaku, hutang harus dibayar sebelum mati- aw Cloe sakit."

"Jaga kata-katamu."

"Iyaa maaf."

Celine menatap Jason, pria itu sudah berpakaian rapi dengan celana bahan dia atas lutut dan kaca mata yang bertengger di depan kaos polonya. "Memangnya kau mau menghabiskan jadwal date dimana? Aku sibuk tahu, seharusnya kau memberitahu dulu biar aku bisa menata jadwalku."

"Jika, kuberitahu itu jadi tidak seru. Sudah kau tidak perlu bingung, serahkan rencana date kita ini padaku. Kau hanya perlu menggandeng tanganku dan segera beranjak dari kasur mahalmu ini."

Celine memutar bola mata, bergerak mengambil ponselnya di nakas. "Kau memang seenaknya saja, aku itu belum mengabari Artyo. Aku ini presdir Jason, aku tidak bisa sembarangan pergi-" Cup! "Jason, kau-"

"Too much Talk Cloe. Cepat telepon bodyguardmu itu, biar aku yang bilang padanya."

Ah, Celine masih syok saat Jason denga santai mencuri sebuah ciuman darinya. "Dasar." Sebuah panggilan terhubung yang dijawab tidak sampai dering kedua. "Halo, Artyo-"

"Artyo, ini Jason aku akan membawa Celine pergi kau urus perusahaan dulu. Jangan cari dia, dia aman bersamaku. Bye bye." Dan panggilan terputus sepihak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

broken PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang