.
.
.
.
.Michael tertawa kecil melihat Celine tampak senang selepas menyantap sushi. Gadis itu berjalan dengan tenang tanpa ada rasa khawatir.
"Kau mau sesuatu untuk pencuci mulut?" Tawar Michael yang diangguki Celine semangat.
"Boleh! Aku mau roti saja."
"Baiklah akan kubelikan lebih dulu. Kau tunggu di sini saja."
"Oke."
Selepas kepergian Michael, Celine mengamati orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Mereka tampak bahagia, begitulah kiranya yang dipikirkan Celine. Hingga dia menangkap siluet seseorang yang sangat dikenalnya.
Mencoba mengabaikan, karena tidak mungkin dia ada di sini Celine beralih menatap hal lain. Tapi, nalurinya berkata jika orang itu memanglah sepupunya. Tidak percaya dengan penglihatannya, Celine memutuskan untuk menghubungi ponsel Christopher.
Dering berbunyi beberapa saat hingga panggilan tersambung. Begitu pula dengan orang yang sedang diperhatikan Celine ikut mengangkat telepon.
[Halo. Ada apa putri manja?] Sambut Christopher dengan kekehan.
"Kau dimana?" Tanya Celine dengan langkah mendekati sosok itu.
[Tumben kau ingin tahu? Kenapa?]
"Jawab saja!"
[Pemaksa sekali.]
"Christopher jangan buat aku-"
[Di jepang. Aku di Jepang kenapa?] Jawab Christopher jengah.
Saat sudah berada di dekat sosok tadi. Celine tanpa ragu membalik tubuh di depannya. Tentu saja, hal itu membuat seruan pelan keluar.
"Loh, Celine?" Kaget Christopher saat menyadari sepupunya benar-benar nyata di depannya. "Bagaimana kau bisa ada di sini?"
"Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?"
"Jika ada yang bertanya kau harus menjawabnya. Aku bertanya lebih dulu."
Celine mengambil beberapa langkah mundur. "Bekerja."
"Bekerja? Yang benar saja." Christopher tidak bisa menahan tawanya mendengar jawaban Celine.
"Lalu kau?"
"Aku? Aku juga sedang bekerja."
"Jangan bercanda Chris."
"Celine untuk apa aku bercanda. Aku benar kemari untuk bekerja, kakek memintaku meninjau lahan baru untuk pembangunan mall baru. Jadi, aku mengurusnya." Terang Christopher belum membuat Celine puas.
"Ini aneh."
"Yang aneh itu kau." Tunjuk Christopher. "Apa pekerjaan yang kau lakukan di Jepang. Sendirian pula, dimana baby sittermu itu?"
"Aku tidak sendiri."
"Oh ya?! Lalu, dengan siapa? Yang pasti kurasa bukan Jason. Dia pasti sedang menghilang saat ini."
Ucapan Christopher, membuat Celine terhenyak. "Darimana kau tahu tentang hal itu? Apa kakek melakukan sesuatu pada Jason?"
"Entahlah, bisa jadi bukan cuma Jason tapi Ezanio juga. Apa yang dilakukannya aku tidak mau tahu."
"Christopher kenapa kau baru memberitahuku sekarang?"
"Memangnya kau pernah bertanya padaku? Lagipula, kau kan selalu sok bisa mengurus semuanya sendiri. Jadi, memangnya kau perlu aku, sepupu?"
Tidak lama kemudian seorang gadis cantik muncul. Dari perawakannya dalam sekali lihat Celine tahu jika gadis ini juga seorang model.
"Chris. Dia siapa?" Tanyanya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken PRINCESS
RomanceCeline James memiliki segalanya selain satu hal... Kebahagiaan. Sosok putri kerajaan terlihat begitu indah dari luar, namun siapa sangka jika di dalam diri Celine tidak tersisa apapun selain... Kehampaan. Bagaikan porselen kaca yang berkilau, Celine...