CELINE - 32

29 4 2
                                    

.
.
.
.
.

Kala Ezanio bilang bahwa dia akan ke griya Hamilton dia tidak bohong. Louis memintanya datang untuk memberikan laporan mengenai perkembangan gerilya politik yang dilakukan Ezanio dan merencanakan taktik untuk pemenangan pemilihan. Mulanya semua berjalan secara profesional dan juga serius, hingga Christopher masuk ke ruang kerja Louis dengan membawa berita super menghebohkan.

“Kakek Celine pingsan.” Mulainya yang langsung menarik perhatian kedua pria itu sepenuhnya.

“Pingsan?” Ulang Louis memastikan.

“Iya, kudengar dia pingsan setelah bertengkar dengan seseorang di lobi gedung hari ini. Eza kau tidak tahu kejadiannya?” Lempar Christopher pada Ezanio yang memang tidak tahu menahu tentang kejadian itu.

“Kau ada disana?” Lanjut Louis yang dijawab Christopher.

“Iya, hari ini mereka hadir di acara ulang tahun pernikahan pengusaha berlian kenalan kakek. Foto-foto tentang mereka berdua sudah tersebar di media sosial. Biasa kalangan sosialitas yang haus akan gosip.” Christopher mengulurkan ponselnya ke hadapan Louis.

“Lalu, kenapa tidak datang kemari bersama? Celine juga harus menyerahkan sesuatu padaku.” Louis melempar pandang pada Ezanio yang terdiam.

“Saya sudah menawarkan tumpangan pada Celine tapi ditolak, saya pergi dulu dari sana karena sepertinya Celine punya urusan lain.” Terang Ezanio membuat kening Louis berkerut.

“Urusan lain? Apa urusan itu bernama Jason Dazl.” Ezanio mempertahankan wajah datarnya meskipun dalam hati dia terkejut Louis langsung menebak tepat sasaran.

“Saya tidak tahu tentang itu.”

“Jason Dazl ya... bukankah kakek bilang sudah memberinya pelajaran, kenapa dia masih berani mendekati Celine.” Heran Christopher pada pria dengan mental baja, jika itu dia tidak mungkin Christopher bisa biasa saja saat yang dilawannya adalah Louis Hamilton.

“Hanya sebuah peringatan, lagipula kakek yakin Celine akan sadar sendiri tentang sifat asli anak haram itu dan menyingkirkanya dengan kedua tangannya sendiri.”

Jujur Ezanio memang tidak begitu mengenal Jason Dazl selain gaya bossy nya yang tipikal anak manja tanpa penghasilan sendiri.

“Tenang Eza kau fokus saja untuk pemilihanmu, masalah Celine biar aku yang mengurusnya.” Putus Louis membuat Ezanio sedikit merasa lega karena tidak dihadapkan dengan Celine yang meskipun cantik tapi temperamennya naik turun.

“Sebenarnya saya ingin berdiskusi dengan anda tentang sesuatu. Ini di luar pekerjaan, apa boleh?” Louis menganggukkan kepala mempersilahkan Ezanio melanjutkan. “Di pesta tadi saya mendapatkan undangan langsung dari Rosa Aditama untuk menghadiri pesta hari jadi televisinya. Masalahnya dia meminta saya dan Celine untuk datang bersama, bagaimana menurut anda apakah itu mungkin?”

“Disana pasti akan ada banyak wartawan dan kamera yang merekam semua tindakan kalian. Kau tidak takut jika Celine tiba-tiba jadi penyihir dan malah merusak reputasi yang kau bangun.” Christopher memang sangsi akan ide ini. Pesta perusahaan Rosa bukanlah sekedar pesta biasa. Pestanya selalu diadakan meriah dan dihadiri banyak orang. Christopher sendiri bahkan tidak hadir nanti karena tidak mau diliput, tapi ini Ezanio dengan sukarela mau masuk ke kandang singa.

“Jika kau bertanya apakah mungkin kau datang bersama Celine, jawabannya sangat mungkin meskipun dia akan membencinya. Tapi, kau sendiri tak apa menghadiri acara seperti itu, bisa saja tidak hanya dukungan tapi komentar negatif pasti juga akan berdatangan.”

“Saya yakin, lagipula hidup itu tentang tantangan kan? Selama itu setimpal dengan apa yang akan saya dapatkan saya akan melakukannya.”

“Baiklah kalau begitu, akan kupastikan Celine datang bersamamu.”

broken PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang