CELINE - 25

40 4 0
                                    

|
|
|
|
|

“Celine James.” Suara Ezanio memecah ketegangan di meja makan itu. “Nama yang indah, seperti orangnya. Saya sering melihat anda di majalah, bahkan di papan iklan atau di media sosial. Anda seorang model yang berbakat, dan sekarang saya tahu satu hal lagi kelebihan anda.” Ezanio menjeda ucapannya dan menatap Celine lurus. “Anda seorang gadis yang pemberani. Kukira title seorang putri sangat cocok untuk anda tapi, ternyata anda mirip seperti seorang ratu.”

“Eza...”

“Ratu, yang tahu tentang keinginannya, tujuannya, mimpinya. Sekarang saya mengerti kenapa adik saya juga sangat menyukai anda.” Terang Ezanio yang langsung memukul telak Celine.

“Apa maksudmu?” Tanya Christopher yang tidak paham.

“Ya kau benar, adikku Leonardo Peter. Dia seorang model juga, pernah bekerja di SL Entertaiment. Sebelum, tuan putri Celine memporandakan semuanya karena sebuah kecelakan kecil.”

“Kurang ajar.” Gumam Celine lirih namun masih bisa didengar semua orang di meja itu.

“Tinggalkan ruangan ini.” Perintah Laurel pada seluruh pelayan disana. Meninggalkan sebuah suasana dingin yang berpusat di tengah meja makan itu.

“Tuan Louis, saya sungguh merasa terhormat bisa berada disini saat ini. Namun, seperti kata nona Celine kita tidak perlu berputar-putar dalam urusan bisnis. Saya rasa hal ini memang lebih baik langsung diutarakan.”

“Tentu.” Sahut Louis yang sudah memasang wajah kaku, pertanda amarahnya.

“Seperti, yang anda dengar saya memang berusaha keras untuk sampai di titik ini. Itupun juga dengan banyak bantuan yang saya terima. Tapi, sebagai manusia kita pasti mempunyai ambisi. Menjadi presiden adalah ambisi terbesar saya saat ini, dan saya tahu untuk menuju sebuah puncak gunung, kita harus menyiapkan banyak perbekalan. Saat ini saya sedang berusaha mendapatkan salah satunya.”

Celine menatap Louis kesal, “Tidak. Aku tidak akan setuju dengan apapun rencana yang sedang kalian susun bersama.”

“Kau belum mendengar seluruhnya.” Seru Christopher yang membuat Celine semakin kesal.

“Kakekku sudah memanfaatkanku, namaku, hartaku dan marga ayahku untuk semua keberhasilan yang seharusnya menjadi milikku. Sekarang, kakek ingin mempertaruhkan nama James pada pria ambisius sepertinya.” Ucap Celine menggebu-gebu.

“Dalam hidup kita harus berani menanggung resiko Celine, sampai kapan kau akan berada di zona nyamanmu bersama para kelinci-kelinci piaraanmu itu.” Ujar Louis tanpa rasa bersalah.

“Saya rasa anda cukup pintar untuk memahami situasi ini, nona Celine. Tuan Hamilton saya pamit undur diri, terima kasih atas jamuan makannya. Saya tunggu kabar baiknya.” Ezanio bangkit dari duduknya dan sedikit membungkukkan kepalanya. Dia tersenyum ke arah Celine dan pergi meninggalkan ruangan itu bersama Christopher.

“Jawabanku tetap tidak.” Kukuh Celine yang membuat Adam jengah.

“Kau bahkan tidak tahu apa rencananya tapi, terus menolaknya. Ingat lagi bagaimana sikapmu barusan di depan Ezanio. Kau tidak punya tata krama?”

Celine menatap Adam, “Tata krama seperti apa yang paman ingin kuperlihatkan didepan orang sepertinya. Dia pasti sama saja dengan peter lainnya yang kurang ajar. Dia akan memanfaatkan kita habis-habisan. Kita tidak bisa mempertaruhkan bisnis kita hanya untuk membuatnya menjadi presiden.”

“Jadi, kau sudah menebaknya?” Tanya Louis yang langsung dijawab Celine.

“Kakek pikir, kakek satu-satunya orang yang punya kuasa atas segalanya? Aku sudah mencari tahu segalanya tentang kemungkinan tujuannya datang kemari dan-.”

broken PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang