broken PRINCESS

CELINE - 01*

|
|
|
|
|

Seperti apa tipe gadis idealmu?

Mungkin 80% pemuda di dunia akan menjawab, Celine James.

Gadis blasteran dengan tinggi di atas rata-rata. Umurnya masih 25 tahun, namun gelar presiden direktur sudah tersemat di depan namanya. Pewaris dari J's Company ini memiliki rambut hitam legam dan senyum manis yang tidak akan puas untuk dilihat sekali.

Bisa dikatakan sangat mudah untuk mencintai sosok Celine yang terlihat sempurna, namun itu berbanding terbalik pada diri Celine yang sebenarnya. Trauma masa lalunya membuatnya sangat sulit menerima orang baru dihidupnya.

Cloe, begitulah orang terdekatnya memanggilnya. Mungkin disukai banyak pemuda, tetapi dia hanya menyukai satu orang selama hidupnya. Yaitu, George Laurent. Putra tunggal dari Sam Laurent pemilik perusahaan mode nomor 1 di Indonesia yang saat ini mulai menyandingkan namanya dengan merk fashion ternama dunia.

Dan bila ada satu hal yang harus Celine benci di dunia ini, Celine akan memilih saat ini. Di tempat ini. BallRoom hotel Antara miliknya yang menjadi tempat pertunangan George dengan kekasihnya Lili.

Yah, orang bisa menilai Celine sempurna. Tapi, masalah hati siapa yang bisa mengaturnya. Celine bahkan bisa bertindak gila hanya untuk George seorang. Ingin rasanya Celine berteriak atau setidaknya membalik salah satu meja di sini, agar amarahnya tersalurkan. Namun, niat itu diurungkannya mengingat sosoknya sebagai seorang public figure.

"Cloe, kemarilah kita akan mengambil gambar bersama." Ajak Elina dengan antusias.

"Okay." Dengan langkah malas Celine berjalan menuju ke photoboth ballroom hotel hanya untuk berfoto bersama keluarga Laurent yang sedang berbahagia menyambut menantu baru mereka.

Ironi tapi ini kenyataannya. Nyatanya selama ini Celine sudah berhutang budi pada keluarga George karena merawatnya sejak sang ayah pamit meninggalkannya tanpa sepatah kata. Itulah kenapa meskipun Celine merasa kesal, dia tetap menuruti apa kata Elina -ibu George-.

'Astaga, kenapa tante Elina harus mengundang begitu banyak reporter hanya untuk acara pertunangan seperti ini.' Sungut Celine dalam hati. Meskipun begitu dia tetap mengambil posisi di sebelah kanan George tanpa protes.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya George yang melirik Celine di sampingnya.

"Bukan urusanmu, lihat kameranya. Jangan sampai kau mendapat foto jelek untuk headline berita pagi." Ucap Celine sembari memperbaiki ekspresinya dan tersenyum manis pada deretan kamera yang memotret mereka.

"Nona Celine tolong melihat kemari." Seru salah satu wartawan.

"Lihat ini pertunanganku dan kau masih menjadi bintangnya." Bisik George lagi.

"Tentu saja." Balas Celine dengan sedikit lambaian tangan.

Kilau lensa foto yang gemerlap sudah tidak asing lagi bagi Celine. Sejak kecil dia sudah dikelilingi oleh kamera yang menyorot keluarga konglomeratnya, dan itu semakin terbiasa saat beranjak dewasa Celine memutuskan untuk memilih menjadi model.

"Kami akan kembali masuk ke dalam, terima kasih sudah datang. Silakan nikmati jamuannya, dan tolong tulis artikel yang bagus tentang kami." Ucap Elina sembari mengandeng lengan suaminya dan mengajak putra serta calon menantunya kembali ke dalam.

Celine yang berjalan paling belakang, dihentikan oleh seorang wartawan yang ingin mewawancarainya. Tentu saja, Celine tidak menolak dan kembali ke tengah dan berpose.

"Jadi, nona Celine bagaimana perasaan anda melihat orang yang sudah anda anggap sebagai kakak telah bertunangan hari ini?" Pertanyaan pertama terlontar.