CELINE - 14

51 7 1
                                    

|
|
|
|
|

"Aduh, sakit." Ucap Celine dengan raut kesakitan dan mengangkat kaki kanannya lemah. "Jangan lepas, aku akan jatuh!" Serunya saat Jason berniat mengurai pelukan dan melihat keadaannya.

"Sorry to say, tapi aku tidak bisa membantumu jika begini." Ucap Jason terbata.

"Kakiku tidak bisa digerakkan. Sakit sekali rasanya." Keluh Celine yang membuat Jason menghela napas.

"Kau mau aku bagaimana, jika terus begini punggungku yang akan sakit karena menahan tubuhmu yang berat." Bugh! Celine memukul bahu Jason keras. "Astaga itu menyakitkan."

"Aku ini seorang model, bobot tubuhku berada di proporsi sempurna. Jika, kau tidak kuat itu berarti kau yang lemah." Omel Celine.

"Oke, sekarang apa?" Tanya Jason karena otaknya tiba-tiba kosong.

Celine memegang kedua bahu Jason dan mendorong tubuhnya ke belakang sehingga wajahnya berhadapan dengan Jason. "Gendong aku dan bawa ke rumah sakit."

"Menggendongmu?"

Belum sempat menjawab Jason tubuh Celine kembali limbung membuat Jason menurunkan satu kaki nya ditangga untuk menjaga keseimbangan.

"Bisa kita berdebat nanti saja, aku benar-benar kesakitan. Kumohon." Pinta Celine dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Baiklah."

Jason meletakkan kedua tangannya di punggung dan lutut Celine. Membawa gadis itu dengan bridal style menuju porsche merah di halaman. "Buka pintunya." Ucap Jason yang langsung dituruti Celine dengan menekan tombol di kunci mobilnya. Setelah memastikan tubuh Celine sudah di posisi sempurna, Jason beralih ke kursi kemudi. "Berikan kuncinya."

Mobil menyala, pintu gerbang juga sudah dibuka. Seperti seorang pembalap F1 Jason mengendarai porsche Celine dengan cakap.

"Kita ke James Hospital saja." Pinta Celine dengan meringis dan meremat seat bealt.

"Kenapa tidak pergi ke yang terdekat saja, katanya kesakitan."

"Makanya harus kesana, aku tidak bisa diobati oleh orang asing."

Jason mendengus, "Kau benar-benar seperti seorang putri ya. Asal kau tahu setiap rumah sakit itu sama saja pengobatannya."

"Aku tahu, tapi aku bisa mencegah rumor jika itu di rumah sakitku sendiri."

"Unbelievable." Ucap Jason dengan menggelengkan kepala. "Kalau begitu rasakan sakitnya."

"Jason!" Seru Celine kesal. Bisa-bisanya di saat seperti ini pria ini masih saja membuatnya naik darah. Begitu Jason membelokkan setir menuju UGD, Celine kembali mengintrupsi. "Kenapa ke UGD?"

"Memang harus ke UGD kan untuk pertolongan pertama." Jawab Jason heran.

"Kau harusnya membawaku ke lobi VIP. Disana ada dokterku."

"Lalu yang di UGD bukan doktermu?" Tukas Jason yang tidak peduli dengan ucapan-ucapan nyeleneh Celine. "Ikuti saja lagipula kau sedang sakitkan?" Jason melepaskan kaitan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil.

"Shh." Gumam Celine yang terdengar Jason saat pria itu hendak menggendongnya.. lagi.

"Tahan sebentar." Ucap Jason melembut dan membawa gadis itu ke UGD.

"Seseorang tolong kami." Seru Jason dengan suara baritonnya sembari  memasuki UGD dengan langkah tenang. Dalam pelukannya Celine makin merintih kesakitan dan meringkuk.

"Ada yang bisa saya bantu." Seorang perawat menghampirinya dan menyadari siapa gadis yang tengah di gendongnya."Nona Celine!"

Tanpa disadari seorang pria dengan jas dokter menghampiri keduanya dengan langkah cepat. "Hi Mike." Sapa Celine dengan wajah yang menahan sakit.

broken PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang