|
|
|
|
|"Kau datang?" Celine yang sudah bangun dari tadi, tersenyum menyambut kedatangan Mike.
"Bagaimana kondisimu?"
"Lumayan, meski bebat ini sedikit menganggu." Celine turun dari kasurnya dan berjalan perlahan menuju meja makan di sisi lain kamar.
Mike membuka beberapa kotak makan yang sudah dibawanya di atas meja. "Baguslah. Aku akan segera melepasnya setelah sarapan."
"Hasilnya sudah keluar? Apa katanya?"
Mike melirik Celine yang bersemangat. "Akan ku beritahu sambil makan. Ini ambilah." Sebuah sendok diberikannya pada Celine.
"Ini masakanmu?" Tanya Celine melihat betapa cantik dan beragam makanan di depannya.
"Ibuku yang membuatnya, Kiara yang mengantarnya kemari tadi. Makanlah."
"Benarkah, katakan aku sangat menikmatinya." Celine mulai menyuapkan sebuah gulungan telur dengan wortel di dalamnya. "Ini enak."
"Masakan ibuku yang terbaik. Makan yang banyak." Ucap Mike sembari mengambilkan beberapa lauk lagi untuk Celine.
"Kau juga makanlah."
"Iya."
Tring! Tring!
"Sepertinya ponselku berbunyi."
Mike menoleh ke belakang tubuhnya, dan mendapati sebuah ponsel menyala di atas kasur. "Biar kuambilkan." Tanpa menunggu Mike meletakkan sumpitnya dan berjalan mendekati bunyi itu. Raut wajahnya yang semula semringah, seketika berubah melihat deretan nama di layar.
"Siapa?"
"Ini." Ucap Mike saat memberikan ponsel Celine dan kembali duduk.
Celine nampak sedikit terkejut tapi mengangkat panggilan itu segera. "Halo, Jason. Kau akan berangkat?" Mulai Celine dengan tenang. Di sampingnya Mike hanya diam dengan dua tangan sibuk menyiapkan sup untuk Celine.
[Iya. Brian masih menyiapkan jetnya. Pemeriksaannya sudah kau lakukan?]
"Iya, aku sudah melakukannya kemarin. Pagi ini Mike akan memberitahu hasilnya." Ucap Celine sambil melihat ke arah Mike.
[Baguslah kalau begitu. Kuperingatkan kau untuk mendengarkannya, jangan melawan ucapannya.] Celine sedikit memberengut mendengar perintah Jason.
“Urus saja urusanmu.”
[Oh, melawan. Ingat aku ini sedang mengerjakan tugas mulia darimu, kau harus berterima kasih padaku.]
"Terserah apa katamu, aku juga akan melakukan sesuatu hari ini. Kutunggu kabar darimu.” Celine menarik napas pelan. “Hati-hati."
[Kau mengkhawatirkanku? Hm, kira-kira ada apa ini. Jangan-jangan kau mulai menyukai-]
Celine memutuskan panggilan dan meletakkan ponselnya di atas meja dengan sedikit kasar. Enak saja Jason itu, dibaiki malah semena-mena. Gerutu Celine sembari melahap makanannya lagi.
Mike yang masih mengamati Celine dalam diam, mulai mengucapkan kata-kata yang sudah disusunnya dengan penuh hati-hati. “Tentang hasil pemeriksaannnya.”
"Ah benar, bagaimana hasil pemeriksaannya?"
"Tidak ada yang parah, semuanya baik. Tapi, mengingat kau sempat begitu kesakitan, aku menduga itu bukan hanya dari kegiatan fisikmu."
"Maksudnya?"
"Celine ada banyak penyebab rasa sakit di dunia. Jika tubuhmu baik-baik saja tapi kau merasa sakit, bisa saja itu bukan tubuhmu tapi pikiranmu yang sedang tidak baik-baik saja." Terang Mike yang langsung membuat Celine berhenti makan. "Kau pernah bilang tentang psikiater, apa kau mendapat perawatan untuk itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
broken PRINCESS
RomanceCeline James memiliki segalanya selain satu hal... Kebahagiaan. Sosok putri kerajaan terlihat begitu indah dari luar, namun siapa sangka jika di dalam diri Celine tidak tersisa apapun selain... Kehampaan. Bagaikan porselen kaca yang berkilau, Celine...