CELINE - 19

54 7 0
                                    

|
|
|
|
|

"Kita sudah sampai."

Celine sedikit terperanjat saat Jason menyentuh tangan kanannya, karena terlalu fokus pada pikirannya. Jujur saja sepanjang perjalanan, Celine memikirkan banyak hal dan banyak orang secara bersamaan. Jason keluar dari mobil dan beralih pada pintu penumpang tempat Celine berada untuk membukakan pintu dan membantu gadis itu turun.

Tanpa persetujuan, Jason mengamit telapak tangan Celine dan membawa gadis itu berjalan mengikutinya. Pikiran Celine saat ini sangat kosong, semua ucapan yang sudah diruntutnya untuk Maria dan Gita tiba-tiba menghilang. Jason yang menyadarinya, tidak mengatakan apapun dan hanya berjalan perlahan di samping Celine.

Saat keduanya tiba di gerbang rumah yang dipenuhi bunga mawar. Jason dengan tenang memencet bel, sedangkan Celine meneliti setiap titik rumah dengan perasaan cemas. Kedua tangannya terasa begitu dingin dan lemas. Di saat suara alas sepatu berderak, Jason menguatkan genggaman tangannya pada Celine. Pintu terbuka menampilkan Maria dengan raut yang sulit dibaca.

"Maria." Sapa Jason santai. "Seperti yang kau lihat ini..."

"Celine." Potong Maria. "Lama tidak berjumpa."

Celine tidak membalas sapaan Maria. Gadis itu berdiri mematung melihat sosok yang tidak asing, menyapanya. Dengan kenyataan bahwa wanita itu adalah istri kedua ayahnya.

"Kurasa kita sebaiknya bicara di dalam saja." Jason kembali bersuara yang disetujui Maria tanpa lama. Dengan pelan Jason menggandeng Celine menaiki tangga demi tangga rumah Maria –rumah ayahnya juga- hingga mereka bertiga kini sudah berada di ruang tamu.

Saat Maria meletakkan cangkir teh terakhir di atas meja, tanpa diduga Celine memulai pembicaraan. Jangan lupakan tangan kirinya yang masih berada di genggaman Jason, mencoba mencari kekuatan dari pria di sampingnya.

"Sejak kapan kalian bersama?"

Maria menatap Celine tenang, "Sejak sebelum ibumu mulai memasuki hidup Keanu."

"Kalian berselingkuh?"

"Celine..."

"Apakah ibuku tahu tentang hubungan kalian?"

"..."

"Maria, apakah ibuku benar-benar bunuh diri karena itu?"

Jason menatap Celine, "Pelan-pelan Celine." Ucapnya saat merasakan jika Celine mulai kehilangan kontrol. "Jelaskan saja semuanya, toh sekarang sudah tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Jika, ingin menaburkan garam di atas luka, lakukan dengan benar tanpa harus mengulanginya. Karena, ini tidak mudah bagi kalian berdua."

Maria menarik napas, kedua matanya mengarah pada kepulan asap teh. "Aku mencintai keanu. Tetapi, Keanu mencintai Bella. Awalnya aku mencoba merelakan dan memutuskan untuk berdiri di sampingnya saja, tanpa berharap lebih. Namun, hari itu Keanu yang datang lebih dulu padaku. Keanu James yang tidak pernah gentar datang dengan tangisan. Dia merasa tidak pantas untuk ibumu, dan merasa begitu sesak harus bersikap sempurna untuknya.

Ketika Keanu bersamaku, dia merasa tenang. Karena aku tidak penah memberinya standar atau target pada hidupnya. Hanya dia, dan kebahagiaan kecilnya. Semakin lama hubungan kami semakin jauh. Tentu saja, ibumu... Bella Hamilton apa yang tidak bisa dia lakukan dengan koneksi ayahnya. Dia mengetahui segalanya.

Disanalah pertengkaran itu selalu muncul, dan aku selalu berada di tempat yang sama untuk menyembuhkannya. Aku tahu perbuatanku tidak benar, dan aku sadar ada kau diantara mereka yang terluka karena keputusanku. Tapi, saat itu aku tengah mengandung Gita. Sebagai seorang ibu, jiwa egoisku timbul karena takut putriku tumbuh tanpa seorang ayah.

broken PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang