Kau adalah musuhku yang paling utama
Pedang bahkan tak lagi cukup membunuh ragamu
Aku perlu menghilangkan apapun yang menjadikan eksistensimuNamun kekuatan kita terlampau sepadan
Menghabisimu adalah kerja kerasAku kemudian memutar otak
Aku harus mencari kelemahanmu
Aku harus menjegalmu ketika lengahMasa berganti, dan aku pun tahu semua kekuranganmu
Kupastikan kau akan remuk di tangankuNamun lukamu masih tak terkoyak
Darahmu tak pernah tercecer
Dan jiwamu tak bisa matiKarena aku telah menjadi sahabatmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
RandomPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi