Telapak dan Jari Tangan

2.2K 240 34
                                    

Saya seringkali membicarakan topik tak terbatas dengan Ayah. Sampai-sampai, Ibu sering marah gegara jam 12 malam masih bikin suara. Haha, dan kebetulan saya ingat analogi ini.

Kemampuan manusia ada di telapak dan jari tangannya. Seperti itulah hidup kita berbentuk.

Bagaimana seorang anak SMA akan memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Kemudian menjadi sarjana dengan satu program studi.
Memilih kerja menjadi seorang dokter umum, yang akhirnya akan berubah gelar jadi spesialis, subspesialis sampai saya tidak tahu ada berapa banyak sub lagi yang bisa kalian tambahkan.

Life is choices.
But don't let your choice makes you regret.

Ternyata setiap pilihan akan membuat kita semakin meruncing. Seperti halnya jari tangan Anda. Semakin ke ujung semakin sempit.

Tak jarang orang-orang hanyut terbawa arus. Memilih dan memilih, terus, hingga sampai ke ujung kuku. Mudah memang menjalaninya, Anda hanya perlu tekun meneruskan lubang yang telah Anda buat sedalam-dalamnya. Hanya perlu hidup mengalir tanpa ada arus pergolakan dari lawan Anda. Anda akan menjadi orang yang paling pintar dan paling hebat. Tapi (mohon maaf) hanya dalam bidang Anda saja.

Anda akan kehilangan kemampuan Anda yang lain. Hobi Anda mulai lenyap. Karena apa? Karena waktu dan kesempatan Anda di sini hanya terbatas.

Tak ada salahnya menjadi yang terhebat, namun Anda juga harus siap untuk menjadi yang terburuk.

Sedikit menilik dunia kerja. Anda yang berada di ujung kuku tidak akan mampu bertahan tanpa dukungan dari orang lain. Karena Anda hanya bisa satu hal. Padahal, kehidupan adalah sistem, dan sistem butuh banyak hal. Butuh kerjasama. Dan kerjasama yang baik harus dibudayakan. Sayangnya, kekondusifan Negara kita bisa Anda nilai sendiri bagaimana. Saya tidak perlu menyebutkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, untuk membantu Anda menilai bukan?

Beda halnya jika Anda turun ke telapak tangan. Hey, akhirnya Anda bisa bergerak bebas! Leluasa.

Dengan mudah, Anda akan berinteraksi dengan lintas profesi, menambah relasi, bersosialisasi. Sangat menyenangkan bukan?

Anda juga punya cadangan pekerjaan sekarang. Jika Anda gagal di spesialis, kenapa tidak coba bisnis? Jika Anda gagal di industri, kenapa tidak coba hobi?

Sama halnya memilih jalan untuk ke ujung kuku, Anda memilih jari atau telapak tangan?
Sela-sela jari adalah titik percabangan. Dan titik percabangan selalu menjadi krusial.
Yang mana yang Anda pilih?

Fragmen DirgahayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang