Delapan Puluh Tujuh

1.3K 150 2
                                    

Delapan puluh tujuh tahun yang lalu, kami lahir sebagai janin yang kuat dari rahim sekokoh dan setebal dinding besi. Ditempa oleh ahli-ahli pandai berkualitas, kami lah triplet terang benderang yang akan tumbuh di tengah belantara ideologi.

Kalian adalah keluarga kami untuk seterusnya. Generasi pembaharu yang bervisi terus berlari melawan angin, membawa sang Merah-Putih ke puncak tertinggi di dunia.

Sayangnya, tahun ini kami sudah semakin tua, keriput, dan rapuh. Perkamen uzur yang tintanya hampir tak bisa dibedakan dengan latar belakang.

Kami takut.
Kami sungguh takut.
Apakah kalian juga merasa begitu, wahai pemuda?
Merasa tua, bahkan sebelum paruh baya?

Kumohon, jangan!

Tanggal ini, tak perlu lah kalian rayakan dengan kado dan kertas hias.
Tanggal ini, tak perlu kalian kumpulkan para pengikut untuk membahas gerakan-gerakan tak bermutu.
Tanggal ini, tak perlu kalian melakukan hal-hal sebesar itu untuk menghibur kami.
Itu terlalu berlebihan.

Kami akan lebih senang jika tanggal ini menjadi titik renungan bagi kalian.

Tataplah wajahmu di cermin!
Sudahkah engkau mengenali sosok itu dalam-dalam?

Biar kami beri tahu, pemuda adalah bagian dari kaum idealis. Bukan naif. Bukan pula destruktif.

Perhatikanlah tangan dan bahu saudara kalian!
Sudahkah engkau menggenggam dan memeluknya erat-erat?

Biar kami beri tahu, pemuda adalah bagian paling individu dari sebuah rantai. Saling terkait adalah jalan satu-satunya untuk menjadi bermakna.

Edarkanlah pandangan ke lahan kosong di sekelilingmu!
Sudahkan engkau menebar bibit-bibit kebaikan untuk kau tuai kelak?

Biar kami beri tahu, pemuda adalah sumber budaya. Penciprat karya-karya siap saji yang akan melengkapi monumen agung setiap budaya.
Pemuda adalah bahan bakar, mesin penggerak, dan papan kemudi dalam pesawat yang sedang kita tumpangi. Tak ada kalian, bangsa ini akan stagnan.

Dan begitulah kami memahami pentingnya keberadaan kami.
Walaupun kami akan semakin tua dan keriput, namun kami sadar kami tak boleh meninggalkan kalian.
Kami tak kan boleh mati.
Kami harus selalu merasa muda.
Hanya dan hanya jika kalian membiarkan kami terus begitu.
Membiarkan tumpah darah, bangsa, dan bahasa ini bersemayam di tiap energi yang kalian gunakan untuk menyambung rantai idealisme guna menerbangkan pesawat kita bersama-sama.

#NPC_SUMPAH_PEMUDA

Fragmen DirgahayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang