Mencintai kekurangan adalah suatu keagungan dan totalitas peran dalam proses mengasihi. Aku bahkan mencintai kekuranganmu, apalagi kelebihanmu?
Siapa yang tidak ingin dicintai secara holistik?
Tidak ada? Manusiawi.
Tapi mungkin ini adalah suatu kepahitan yang baru. Dimana ketika mencintai kekurangannya, kau telanjur merasa nyaman dengan hal itu, sementara ia berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dengan jalan mengubur keburukannya. Ingat, subyektivitas mengambil peran dalam cinta. Secara obyektif, tidak ada orang yang suka kekurangan. Semua ingin membinasakannya, walaupun itu tak mungkin. Dan ketika itu terjadi, kau akan kehilangan apa yang kau cintai sejak awal--kekurangannya.
Berproses adalah kunci. Dalam suatu karunia hubungan, menjalin kondisi yang kondusif dan dinamis adalah penting. Sehingga ke depannya kau tidak hanya akan mencintai seseorang berkat kekurangan atau kelebihannya. Lebih dari itu, kau akan mencintainya, tanpa mengikutsertakan label apa pun.
Terinspirasi dari:
Tulus - Jangan Cintai Aku Apa Adanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
RandomPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi
