Tunggu! Ini bukan lagu hymne yang bikin hati tersayat itu kan?
Nope. Saya takkan membuat hati Anda tersayat. Justru akan terobati dengan ini. Semoga.
Anda percaya bagaimana hukum give and take bekerja? Anda memberi lebih banyak, maka Anda mendapat lebih banyak pula. Semacam investasi yang dapat dipetik buahnya kelak.
Kenapa saya berangkat dari pemikiran itu? Karena rasa syukur sendiri adalah investasi.
Bagaimana Anda bisa mengatakan "Alhamdulillah" di kala dompet dan seisinya raib?
Bagaimana Anda bisa menggumam "puji Tuhan" saat keserempet mobil saat lampu merah?
Bagaimana Anda mengganti serentetan kalimat umpatan menjadi seuntai rasa syukur tatkala mendapat cobaan?Semuanya adalah tentang investasi. Perasaan legowo yang telah kamu korbankan ketika bersyukur di kala kesusahan adalah sebuah investasi.
Tidak mudah lho melakukannya. Maka dari itu bisa dikatakan harga syukur di tengah kesusahan itu mahal sekali. Seperti halnya harga cabe yang naik saat cabe-cabean mulai punah,
(eh, kalau cabe-cabean punah mah nggak ada hubungannya sama harga pasar, thor)Jadi, berapa harga yang Anda tawarkan dalam proses investasi ini?
Happy bargaining.Masih terbayang rona-rona mata kuliah kewirausahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
RandomPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi