Tahu nggak, apa yang bikin manusia sengsara?
Keinginan, nafsu, keserakahan, melampaui yang tak terbatas.
Padahal itu semua mahal, butuh biaya, butuh pengorbanan.
Coba lihat handphonemu sekarang. Berapakah harganya?
Padahal biaya telepon, sms, messenger, whatsapp, facebook, LINE, semuanya murah, bahkan mendekati gratis.
Yang bikin mahal adalah kebutuhan (coret: keinginan) untuk eksis, untuk ikutan tren, untuk hiburan: musik, video, dan permainan.
Coba lihat kacamata. Yang mahal adalah framenya. Harga lensa bisa setengah hingga seperempatnya.
Padahal kamu lihat pakai frame apa pakai lensa?
Rumah? Banyak barang justru mengganggu mobilisasi.
Hubungan sosial? Banyak janji malah bikin rugi. Banyak pacar, bikin buyar. Banyak ketawa, jadi gila (?)
Coba lihat bagaimana orang-orang hebat sibuk mencari rumus M, the theory of everything. Satu rumus untuk memecahkan segala macam masalah fisika. Bahkan lebih sederhana dari E = m.c^2
Coba bandingkan bagaimana orang-orang yang produktif dan berpenghasilan tinggi berpakaian? Beda jauh dengan figur-figur yang lebih sering jadi panutan mode, kan?
Jika bahagia itu sederhana, lantas kenapa dibuat begitu rumit?
Atau memang ada suatu program alam, sehingga manusia selalu susah untuk bahagia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
De TodoPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi