Teruntuk makna yang sepadu emas
Penjerat kalimat, penghambat hasrat
Kau tawan aku dalam kemuliaan tertinggi
Menuju sangkar serupa MaladewaAngin mengantar bahtera tuk melepas jangkar
Berpetakan intuisi, dua pasang mata hanyut dalam lubang hitam
Demi menjemput kemilau harta karun yang hanya fatamorgana
Cinta membawa keduanya menuju petakaLantang logika terus menyapa
Namun hatiku keras kepala
Aku melebur di antara kabut padat
Dan bergabung menjadi titik-titik senyawaDamaiku berdinding duri mawar
Aku tahu luka akan menjadi selimut paling hangatAngin berhasil menipu harapan
Dan aku masih saja diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
RandomPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi