Tak jarang seseorang menyukai sebuah karya karena telah mengenal penciptanya. Misalkan saya suka merk HP tertentu, dan mulai membeli gadget lain dengan merk yang sama, karena saya percaya kualitas yang dibawa oleh produk tersebut.
Yang benar-benar terjadi adalah, ketika saya menyukai seorang penulis, saya akan ketagihan untuk membeli bukunya, karena saya sudah telanjur nyaman dengan kalimat dan pembawaannya. Entah itu secara sadar--sengaja--atau tidak.
Coba beri saya contoh lain di kolom komentar dan kita akan lebih banyak tahu kejadian yang serupa :)
Nah, jika rumus itu yang terjadi di dunia ini, maka saya tidak bisa menyalahkan orang-orang yang (mohon maaf) masih terlalu mencintai dunia materi. Saya pun juga tidak bisa menyalahkan orang-orang yang masih menganggap dunia adalah hal tak berguna yang tidak bisa dicintai dan dikejar.
Karena pada dasarnya dunia juga adalah karya cipta, maka seseorang yang telanjur mencintai produk agung ini--dengan segala macam isinya--secara alami telah menyukai pengarangnya juga. Walaupun itu ada di dasar hati yang terselubung dan tak tampak dari luar.
Jadi, sadar atau tidak, diterima akal dan hati atau tidak, kita semua yang mengaku mencintai semesta agung ini sedang mencintai "sosok" yang sama.
Happy weekend, fellas :)
Image source: brian.magierski.com/wp-content/uploads/2013/07/image.jpg
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
AléatoirePikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi