Saya sedikit heran dengan manusia tipe ajaib seperti sekarang ini. Mau-maunya hidup serba diatur oleh mesin, komputer, gadget, dan sebangsanya. Lalu parahnya malah meninggalkan sang Pengatur Hidupnya.
Jadi begini, jika Tuhan menciptakan manusia, dan manusia menciptakan matematika, mengapa kenyataan atur-mengatur justru kadang terbalik arahnya?
Mesin malah mengatur manusia, dan manusia bisa mengatur Tuhannya.
Hidup ini lucu, ya?
Silakan direnungi.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Dirgahayu
RandomPikiran adalah satu wadah dua arah Hanya jika ia terbuka Pikiran adalah sebilah candrasa Hanya jika ia terasah Pikiran adalah kebulatan tanpa ilusi Hanya jika ia termaknai . . . Diperbaharui setiap mood saya bereaksi