8. Gereja

5.1K 292 7
                                    

Pic: Raito Sakamaki

***

Yui menabrak Raito yang tepat berada di depannya, Raito mencengkram pundak Yui
"Apa kamu menikmati kebebasan kecilmu itu, Little Bitch? "


"Lepaskan aku. " Yui melepas paksa cengkraman Raito


"Izinkan saya untuk memperkenalkan tamu kali ini yaitu Tuan Tougo Sakamaki " berita dari tv lcd di pusat kota

Berita itu menghentikan aksi Raito dan melepaskan cengkramannya

"Tuan Sakamaki Tougo adalah salah satu tokoh politik yang sangat tertarik akan kebijakan strategis luar negeri di Jepang. Dan hari ini, saya akan mewawancarai beliau mengenai langkah konkret yang akan dilakukannya. "


"Ada apa? " tanya Yui


"Dia adalah seorang negarawan Sakamaki Tougo; Ayah kami. Meskipun bagiku, dia adalah pusat kebencian yang kumiliki. "


Raito dan Yui memandangi layar lcd yang cukup besar itu, menampilkan wajah seorang pria cukup umur tapi tetap tampan


"Sakamaki Tougo? " tanya Yuri masih fokus pada layar lcd itu

"Carl Heinz....  " setelah mengatakan nama itu, Yui pingsan

Raito kebingungan dengan apa yang Yuri katakan barusan dan memandangi Yui yang bersandar di lengannya
"Siapa kau sebenarnya? "

***

Pagi itu Yui terbangun dari tidurnya yang masih menggunakan seragam sekolah,

"Apa yang terjadi padaku? "

Yui duduk dan memandangi kalung rosario nya. Ia keluar kamar dan membuka pintu utama

"Tidak dikunci? "

Ia mengambil kesempatan untuk pergi, ia segera berlari mencari gereja terdekag, meski terlalu pagi untuk pergi,

"Tuhan, apakah ini suatu ujian yang kau berikan padaku? Apakah Ayahku baik baik saja? "


"Bertanya sampai kapanpun, Tuhan tidak akan menjawabnya. " suara khas itu terdengar lagi, Yui segera menoleh dan mendapati Raito sedang berdiri didepan pintu gereja

"Selamat pagi, Little Bitch. " sapa Raito


"Bagaimana kamu bisa tahu aku disini? " tanya Yui


"Apa kamu tidak ingat? Aku selalu mengetahui semuanya tentang dirimu. Seharusnya kamu berhenti berlari dariku. " Raito berjalan mendekat kearah Yui


"Apa kamu mengetahui sesuatu tentang Ayahku? " tanya Yui


"Apa aku tahu mengenai hal seperti itu? " Raito tanya balik sambil terus melangkah

Raito sampai dihadapan Yui dan menarik Yui agar lebih dekat

"Aku datang untuk mengungkap siapa dirimu yang sebenarnya. "

Raito memeluk Yui dan mencium aroma tubuh Yui dalam dalam


"Hentikan! " Yui berontak

"Tolong aku! Siapapun! Tuhan! " Yui semakin tidak nyaman dan Raito tetap memeluknya erat sampai Yui mendorong Raito hingga terseok ke belakang membuat topinya jatuh


"Hahahaha percuma saja kamu berdoa. Tuhan adalah suatu omong kosong yang dibuat buat oleh manusia. " tawa Raito


"Itu tidak benar. " Yui membantah


"Baiklah. Kamu benar benar percaya padanya? Apa dia akan menyelamatkanmu jika kamu mempercayainya? " Raito kembali mendekatkan tubuhnya pada Yui

"Apakah Little Bitch ini bodoh atau naif? Mungkin keduanya. Atau mungkin, kamu berpikiran sederhana. Little Bitch memang sangat polos. " Raito mencengkram pergelangan tangan Yui


"Sakit... " keluh Yui


"Tapi.. tidak ada yang harus dipercaya dan untuk mencapai sesuatu diperlukan sesuatu yang lebih dari doa"


"Meski begitu, aku akan tetap berdoa dan tetap percaya! "


"Hari ini Little Bitch pandai berbicara, ya. Aku akan menyingkap nafsu yang berada dalam dirimu. " Raito mendorong Yui hingga Yui berbaring di meja

"Coba katakan padaku. Apa kamu ingin kumulai dari atas? Atau dari bawah? " tanya Raito dengan mata menggodanya


"Kamu tidak boleh melakukannya di gereja!  " bentak Yui


"Apa kamu marah? Matamu mempesona. Bagus, benar benar cantik... "

"Kamu boleh marah sesukamu. Kamu boleh meneriakiku. " Raito membuka dasi Yui

"Tapi berapa kalipun kamu mencobanya, kamu tidak akan bisa melawanku. Karena aku bukanlah manusia. Kau akan kupaksa menerimanya, dan kamu akan berada dalam genggamanku. " Raito membuka satu persatu kancing kemeja Yui

"Aku akan melihat sesuatu yang segan kamu tunjukkan pada orang lain. Dan pada akhirnya kamu akan menjadi milikku. " Raito menciumi sekitaran payudara Yui


"Hentikan... " pekik Yui


"Aku sudah tidak tahan lagi. Ini benar benar telah membuatku.. "


"Aku tidak akan pernah menerimamu. Tidak akan pernah! " bentak Yui


"Hahahaha lihatlah dirimu, kamu begitu berani. Sayang sekali, aku menyukainya. Sekarang, mari kita lihat seberapa kuat dirimu. " Raito membuka rok Yuri, memperlihatkan paha mulus Yui

Raito menciumi dan menjilati paha Yui, lalu menggigitnya

"Apa itu sakit? Kasihan sekali. Baiklah aku akan memberikan rasa sakit yang lebih lagi. "

Yuri menatap langit langit gereja dengan mata berkaca kaca

"Aku akan memberitahumu sesuatu. Kamu telah dijadikan tumbal untuk kami... oleh gereja yang begitu kamu percayai itu. "


"Kamu bohong" Yui membantah


"Baiklah, siapa yang mengirimmu pada kami? "


"Tidak mungkin... " Yui membelalakkan matanya


"Hahahaha bagus sekali, aku suka melihat wajah putus asamu itu. Baiklah, ayo kita nikmati sekali lagi. Ikuti aku masuk ke dalam neraka. " Raito kembali menggigit Yui


"Tak ada seorangpun yang diselamatkan oleh kepercayaannya. " - Sakamaki Kanato

**********************

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang