12. Belati

4.4K 260 3
                                    

Pic: Subaru-kun memberikan belati peraknya pada Yui-san

***

"Kanato! "


"Hoit? " Kanato merubah angin wajahnya menjadi datar


"Reiji mencarimu"


"Ahh merepotkan saja" Kanato melepaskan cekikan tangannya dari leher Yui, Yui jatuh terbatuk batuk


Kanato melangkah pergi, Ayato memperhatikan Kanato berjalan

"Ayato-kun...  terima kasih uhuk uhukk" Yui masih terbatuk batuk

Ayato mengalihkan pandangannya pada Yui

"Jangan salah paham" Ayato berjalan mendekat dan berjongkok di depan Yui
Yui memejamkan mata bersiap menahan sakit tapi Ayato tidak jadi menggigitnya

"Hari ini, aku tidak bersemangat" Ayato bangkit dan menghilang

***

Yui berjalan di lorong rumah dengan gontai, kepalanya sangat pusing. Ia bertemu Subaru sedang duduk di balkon memandangi langit.

"Subaru-kun? "

Subaru berdiri dan menghadap Yui, Yui jalan mendekat dan menempelkan tangannya pada dada bidang Subaru

"Kamu pasti akan mati jika masih tetap disini"

"Tapi, mau bagaimana lagi... "

"Pergilah sekarang"

"Hah? " Yui mundur dan menatap Subaru

"Ini kesempatanmu" Subaru menatap bulan sabit, Yui ikut menoleh

***

Yui membereskan pakaiannya kedalam koper dan barang barang lainnya, ia memandangi foto ayahnya yang ia temukan dengan buku harian milik ayahnya

"Aku memang harus mencari tahu kebenarannya"

Yui berjalan keluar dan pergi menemui Subaru lagi

"Subaru-kun? "
Subaru sedang di posisi semula duduk dibalkon memandangi langit,


"Kamu masih disini? " tanya Subaru tanpa melirik

Yui mendekat

"Padahal itu kesempatan yang langka"


"Kalau kamu tahu sesuatu tentang ayahku, tolong beri tahu aku. Ada yang bilang klau aku ini dikirim oleh gereja sebagai tumbal"

"Aku tidak tahu apa apa"
Subaru menoleh dan melihat Yuk menjelma menjadi mendiang ibunya dengan wajah putus asa, Subaru membelalakan matanya karena kaget. Subaru berdiri dan memberikan belati perak kepada Yui,

"Hah? "


Subaru menarik tangan Yui dan menaruh belati itu ditelapak tangan Yui

"Belati perak ini bisa membunuh kaum vampir seperti kami, kalau dihujamkan ke jantung"


"Kenapa... "

Subaru berjalan melewati Yui tanpa mendengar kalimat dari Yui

"Tolong simpanlah ini, simpanlah terus ini olehmu. "

"Aku minta, bunuhlah... bunuhlah!  Tolonglah, demi aku" suara ibunya terngiang seketika


"Siapa yang harus kubunuh? " Subaru bicara sendiri

"Bebaskanlah aku. Aku mohon bebaskan aku! "

"Hei, siapa yang kamu maksud? "

"Kalau kamu ragu, tusukkan saja pisau ini langsung ke jantung. "

"Siapa yang kamu tuju? Siapa yang sebenarnya kamu lihat? "

"Kamu benar benar anak yang baik. "

"Baiklah, aku akan membunuhmu. Itu yang kamu mau, kan? Aku akan mengabulkan keinginanmu" Subaru terus berbicara sendiri membuat Yui kebingungan

***

Yui masuk kemarnya dan menemukan Raito sudah duduk manis diranjangnya

"Little Bitch, kamu sudah membuatku menunggu lho"

"Raito-kun? "


"Kenapa wajahmu murung begitu? " Raito bangkit dan mendekat


"Keluarlah" Yui datar


"Kamu serius bilang begitu padaku, Little Bitch? " Raito menatap Yui sendu, "Eh, itu belati milik Subaru kan? "

Raito menarik tangan Yui dan mengarahkan belati itu ke jantungnya

"Apa yang... "


"Ini suatu kehormatan!  Aku baru tahu kalau kamu sangat mencintaiku"


"Hah? "


"Bagi vampir, membunuh adalah cara terbaik dalam menyampaikan cintamu... "

"Kamu memegang kunci penutup untuk mengakhiri nyawa yang hidup abadi" mata Raito jadi sayup


"Ra... Raito-kun? "


"Apa kamu tahu, seperti apa kalau terlalu mencintai sampai jadi benci rasanya? "
Raito mendorong Yui hingga punggung Yui menabrak pintu

"Karena itu, bisa dibilang kamu dan aku ini sejenis" Raito mencengkram bahu Yui membuat Yui memekik kesakitan

"Darahmu yang panas itu menggodaku dengan aroma yang luar biasa sedap"


"Raito-kun, lepaskan aku! " gertak Yui

"Aku tahu kalau kamu sebenarnya menginginkanku, kan? " Raito berbisik tepat itelinga Yui



"Apa maksudmu? Tolong lepaskan aku! " Yui mendorong Raito


"Tidak. Coba bilang kalau kamu sebenarnya mau. "

"Tuhan itu tidak ada. Kamu tidak perlu lagi mematuhi aturanNya. Memangnya hidup dengan menekan hasratmu itu ada artinya bagimu? "


"Ada artinya atau tidak,  aku tidak tahu" Yui menunduk dengan tatapan kosong

Raito siap menggigit Yui, taringnya sudah merentang kuat di leher Yui

"Tapi... aku akan tetap yakin" Yui menatap lurus kedepan, "Sepedih apa pun kehidupan ini, aku akan tetap yakin! " Yui menarik nafas berat, "Justru karena manusia itu lemah... "

Raito menghentikan aksinya, ia menatap Yui intens

"... makanya aku harus tetap yakin dan percaya! "

"Hahahaha aku belum pernah melihat wanita sepertimu, Little Bitch! " Raito kembali menatap Yui, "Tadinya aku hanya tertarik pada darahmu, tapi aku berubah pikiran"

********************

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang