18. Jantung Cordelia

3.9K 221 2
                                    

Pic: Richter dan Cordelia (yang meminjam tubuh Yui)

***

Yui melangkah semakin dekat, tangannya menjulur meraih bunga mawar putih yang ternoda oleh darah yang ada di atas dada gaun itu. Seketika tangan Yui terkena darah yang semakin deras menutupi telapak dan punggung tangannya.

Yui berada dibawah alam sadarnya, seorang wanita cantik tapi menyeramkan mencoba menggapainya, Yui hanya diam tak berkutik kemudian wanita itu memeluk Yui.

Yui menoleh dan menatap Richter dengan manja,
"Akhirnya kita bisa bertemu lagi, Richter" sapa Yui


"Wahai kekasihku, Cordelia" Richter membungkuk hormat


Yui tidak, tepatnya Cordelia menatap telapak tangannya yang bersimbah darah dan tertawa puas dengan apa yang terjadi padanya sekarang.

Bulan menjadi merah penuh. Shu yang sedang menikmati musiknya terbangun, sadar akan perubahan bulan. Begitu juga Reiji yang menghentikan kegiatan mencampurkan ramuan ramuan uji cobanya dan menoleh kearah jendela. Raito yang sedang bermain billiard pun ikut berhenti karena merasa ada yang tidak beres. Kanato memeluk Teddy semakin erat diruang patung lilin koleksinya.

Subaru yang sedang menikmati langit malampun menjadi keheranan dengan perubahan warna bulan. Tak kalah kaget, Ayato yang sedang tidur nyenyakpun bangun karena merasakan hal aneh dan segera pergi ke kamar Yui, tapi tak ada Yui disana, yang ada hanya rosario yang tergeletak di kasurnya. Ayato mengambil rosario itu dan menggenggamnya erat.

***

Malam itu semakin kelam dengan bulan purnama berwarna merah darah. Di sudut mansion megah keluarga Sakamaki, tepatnya di balkon lantai tiga, sedang ada perbincangan hangat sepasang kekasih yang baru bertemu, lagi.


"Ini mengingatkanku dengan masa lalu" ucap wanita itu manja



"Kita jadi lupa waktu, dan  berdansa sepanjang malam. Rasanya seperti baru kemarin" sahut si pria menerawang masa yang sudah lalu

"Cordelia, kakak iparku... "



Wanita yang dipanggil Cordelia itu menjulurkan jari telunjuknya ke depan bibir si pria, "kamu sengaja ya memanggilku begitu? Manis banget" Cordelia menatap lurus pada si pria



"Bukannya sengaja. Kamu adalah istri kakaku, itu kenyataan yang tak bisa dipungkiri" pria itu berjalan menjauh, "Aku adalah pria yang melawan kakaknya sendiri untukmu" pria itu menoleh untuk melihat reaksi Cordelia

"... dan aku kalah. Untuk melupakanmu, aku harus keliling dunia selama ratusan tahun" lanjut pria itu terus berjalan



"Kenapa? Kamu tidak perlu melupakanku. Kamu tidak berhutang apapun pada Karl Heinz. Benarkan? " ucap Cordelia manja



Pria itu berhenti melangkah dan berbalik, ia menyandarkan tubuhnya ke tembok, "hanya wanita licik yang berpikiran begitu" pria itu tersenyum remeh



Suara tawa singkat dari Cordelia membuat pria itu menoleh, "menyenangkan sekali menggodamu, Richter. Biarlah, itukan masa lalu. Kamu bisa lihat sekarang, aku dibangkitkan. Seperti keinginanmu" ucap Cordelia manja




"Hoi! Apa maksudnya semua ini?! " tiba tiba satu pria lagi datang dengan nada tingginya



"Ohh kamu, Ayato. Sudah lama ya" sahut Cordelia manja



"Apa yang kau lakukan?! " Ayato menahan emosinya



"Sepertinya kamu disini tidak untuk mengatakan betapa senangnya kamu bertemu lagi denganku. Seperti mengapa aku ada disini... " Cordelia menoleh pada pria disampingnya, "Richter, maukah kamu menjelaskan padanya? Aku butuh istirahat. Aku belum terbiasa dengan tubuh ini. Bahkan harusnya dia tidak sadar. Tapi, dia berusaha mengusirku"

Cordelia mengambil jeda dan menatap lurus pada Ayato namun Ayato menatapnya garang, "Melelahkan, kurasa tubuh ini belum sepenuhnya milikku" Cordelia berjalan melewati Ayato dan ketika pas disamping Ayato, Cordelia memamerkan senyum menggoda tapi tak digubris oleh Ayato yang menatap tajam Richter.




Setelah suara pintu tertutup Ayato mulai berbicara dengan nada sedikit tinggi, "apa yang kau lakukan padanya?! "



Richter bercerita kejadian yang telah lalu,

Hujan gerimis dimalam itu, langit gelap menyelimuti tak membuatku gentar untuk mengunjungi Cordelia. Saat aku berjalan di antara bunga bunga mawar, aku menemukan Cordelia tergeletak lemah dan bersimbah darah diatas pohon mawar merah yang tertata indah

"Cordelia? Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu? " tanyaku cepat dan meraihnya kepelukanku


"Richter, aku punya permintaan" ucap Cordelia lemah



"Apapun permintaanmu, sebutkan"  kataku



"Tubuhku sudah berakhir. Keluarkanlah jantungku... "



Aku terkejut dengan permintaannya itu tapi akh kembali mendengarkan


"Lalu, aku ingin kamu menanamkannya kedalam tubuh yang lain" Cordelia berusaha meraih wajahku


"Kurasa hanya dengan cara itu agar kamu tetap hidup" aku menyetujui permintaan Cordelia dan menggenggam tangannya


"Begitu saatnya tiba, kita akan bertemu lagi" Cordelia tersenyum manis, "kamu harus cepat melakukannya, dia akan datang untuk membakarku! " lanjutnya panik

************************

Maaf lama update:)

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang