24. Ramuan Reiji

3.9K 225 2
                                    

Pic: api hijau dari Raito yang membakar Richter dan gaun Cordelia

***

"Ini dia... hanya ini... yang kubutuhkan! " Richter berusaha sekuat tenaga meraih gaun milik Cordelia yang selama ini terpajang indah di ruangan tersebut

"Wah... " suara itu menghentikan aksi Richter

"Jadi kau menyembunyikan gaunnya di sini, ya? Sama sekali tidak kuduga" lanjut suara itu

Richter menoleh ke sumber suara, "Raito? "

Raito tersenyum manis

***

Kembali ke Yui. Yui masih terbaring kaku, sementara yang lain sedang termenung dengan pikiran masing masing.

"Eukh.. eukkh" erangan dari Yui

"Eh? " Ayato menoleh dengan cepat

"Kelihatannya dia sangat menderita" Kanato masih setia memandangi Yui dari belakang sofa

Ayato menghampiri Yui dan berjongkok didepan sofa, "hoi! Sadarlah! " Ayato mengguncang tubuh Yui tapi Yui melenguh kesakitan

"Apa yang terjadi? " tanya Subaru kelihatan tegang

"Proses kebangkitannya pasti sudah dimulai" jawab Shu dengan datarnya

"Selama ini, belum ada bukti yang nyata kalau wanita manusia bisa bangkit dengan kekuatan vampir,  kan? " tanya Kanato

"Benar, karena selama ini belum ada tubuh yang bisa bertahan melewati prosesnya" jawab Shu lagi lagi datar

"Tapi, kali ini sedikit beda. Masih ada jantung wanita itu dalam tubuhnya" sahut Ayato memandangi Yui dengan sendu

***

Kembali ke Richter.

"Pantas saja kau terus mondar mandir ke rumah kami. Gaun itu benda yang sangat berbahaya, tau! " kata Raito memandangi gaun milik ibunya

"Ish! " kesal Richter

"Paman, kau pasti merasa sangat puas selama ini, kerena telah berhasil memanfaatkannya. Apa kau berencana melakukan kudeta pada Karl Heinz, setelah mendapatkan kekuatan dari pengantin tumbal? Apa yang sebenarnya kau cari dengan jadi kepala keluarga yang baru? " cerocos Raito membuat Richter kesal sekali

"Kau pikir aku akan memberitahu kenyataannya pada makhluk rendahan sepertimu? Raito, kenyataan yang sesungguhnya jauh lebih rumit dari yang kau bayangkan" balas Richter

"Heeemmm" balas Raito dengan nada khas nya sambil menyipitkan kedua matanya

***

Kembali ke Yui.

"Apa dia benar benar akan mati? " tanya Kanato lagi, masih setia memandangi Yui dari belakang sofa

"Apa tidak ada cara lain? " tanya Ayato berdiri di depan sofa

"Masih ada cara, tapi belum sempurna" jawab seseorang

Semua menoleh ke sumber suara

"Reiji, apa yang kau pegang itu? " tanya Ayato

"Ramuan ini bisa membunuh wanita itu(Cordelia)  untuk selamanya" jawab Reiji mantap

"Tumben sekali, kau berani bertaruh dengan ciptaanmu yang belum sempurna" komen Shu. Sebenernya Shu perhatian nih sama adiknya hoho

"Bagaimana cara menyempurnakan ramuan itu? " tanya Ayato cepat

"Aku masih butuh bagian tubuh wanita itu" jawab Reiji sambil memandangi ramuan yang ada ditangannya

"Sudah tidak ada lagi yang tersisa darinya" sahut Subaru yang sejak tadi diam

"Aku... masih punya" sahut Kanato, kemudian ia merobek leher Teddy Bear yang selama ini ia sayangi, dan mengambil botol kecil dari dalam tubuh Teddy, "aku sudah tidak butuh ini lagi

Kanato menyerahkan botol kecil itu ke tangan Reiji. Dan ternyata botol itu berisikan bubuk hasil kremasi tubuh Cordelia. Serem yaa Kanato hiiiiy

"Ini bagian tubuhnya... " kata Reiji kemudian mencampurkan bubuk itu ke ramuannya, lalu mengocok ramuan itu hingga berubah warna. Reiji tersenyum bangga

"Berhasil, ya? " tanya Ayato tak sabar

***

Kembali ke Richter.

Tetesan darah Richter menghiasi heningnya ruangan itu

"Aku akan memberitahumu satu kenyataan yang pasti" Raito menatap lurus Richter, "kami tidak akan membiarkanmu, juga wanita itu, mengendalikan hidup kami lagi" kata Raito mantap

Richter tertawa singkat, "kita sudah terikat oleh takdir yang tidak bisa dihindari" Richter mengambil jeda, "kalau kau masih belum paham... eukkhh" Richter kembali berjongkok menahan lukanya yang semakin sakit, "menyedihkan sekali! " lanjut Richter menatap Raito tajam

"Sampai di sini saja, Paman tercinta" kata Raito

Richter membulatkan matanya karena Raito membawa lilin ke ruangan itu

"Hah?! " pekik Richter tertahan

Raito melempar lilin itu ke arah Richter, dan seketika kain kain di belakang richter terbakar. Gaun Cordelia juga terbakar, kemudian merambat ke baju Richter, Richter tersenyum aneh ke Raito. Sementara Raito tersenyum manis membalasnya.

**************************

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang