14. NEET

2.9K 215 4
                                    

Pic: Shu Sakamaki, Yuma Mukami, Yui Komori

****

Yuma dan Yui berjalan menyusuri koridor sekolah. Terlihat dari kejauhan, seseorang sedang duduk dengan santainya di koridor sepi itu. Yuma mengetahui siapa orang yang seenaknya itu, dengan geram Yuma berjalan mendekati orang itu.


"Shu-san... " cicit Yui ketika sudah berada didekat Shu


"Ish dia lagi...  Kau menghalangi jalanku, minggir! " tegas Yuma


Shu tak bergeming dan tetap memejamkan matanya. Ahh ganteng: 3


"Woi kau dengar tidak! " bentak Yuma lalu menendang tembok koridor tepat di samping wajah Shu


Shu membuka matanya dengan santai, lalu melirik Yuma, "kau lagi? " tanya Shu tanpa minat pada Yuma


"Anu... Shu-san selamat pagi! " sapa Yui kikuk


"Kau menghilang selama ini karena kau beralih ke sisi mereka? Kau ini sungguh wanita yang tidak tau sopan" kata Shu dingin pada Yui, sedingin tembok kamar aku:3


Yui menunduk merasa bersalah


"Woi NEET, berhentilah mengoceh dan minggir sana! " omel Yuma


"Yang duluan ada di sini itu kan aku" balas Shu ssantai lalu memejamkan matanya kembali


Yui terlihat serba salah, dan menatap Shu-Yuma bergantian


"Haaah? " balas Yuma, "Apa otakmu itu sudah lapuk lantaran jarang bergerak? " ejek Yuma, "Kau kira yang ada di seluruh dunia ini hanya buatmu saja, apa? Inilah sebabnya aku benci bangsawan" kata kata Yuma membuat Shu membuka matanya lagi dan terlihat berfikir

Yuma menggertakkan giginya tapi sedetik kemudian ia tersenyum penuh arti, "ah iya juga, dia ini dulunya milik kalian, ya? " tanya Yuma sambil melirik Yui yang bengong


"Eh? " Yui bingung


"Oi ternak betina" Yuma langsung menancapkan taringnya ke leher Yui, membuat Yui memekik tertahan

Yuma semakin rakus menghisap darah Yui

"Duh.. Yuma-kun, kenapa? " Yui meringis menahan sakit


Shu hanya menatap gerah pada aksi Yuma dan membuang nafas dalam. Shu bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh, Yuma menatap kepergian Shu.


"Sok" kata Shu sambil terus berjalan


Yuma menurunkan Yui, dan melepaskan taringnya


"Kenapa... mendadak...? " tanya Yui sambil berpegangan ke kemeja Yuma untuk tidak jatuh karena lemas


"Menghisapmu? Sudah jelas, kan? Untuk pamer padanya" kata Yuma dengan senyum merekah, "Tidak segalanya akan berjalan sesuai dengan keinginan seorang bangswan" lanjut Yuma dengan sendu


Shu berjalan terus menyusuri lorong, menjauhi orang yang menurutnya tengil. Shu jadi teringat masa lalunya

Shu kecil sedang menyendiri di pinggir sungai

"Kau sedang apa? " tanya seseorang sambil mengarahkan lampu lilinnya kearah Shu


"Eh? " Shu kecil menoleh ke sumber suara. Shu dewasa membesarkan matanya karena mengingat seseorang yang ia kenal dekat


"Pakaianmu itu... kau seorang bangsawan, ya? Sedang apa di sini? Ini kan bukan tempatnya orang terhormat sepertimu" tanya orang itu lagi sambil mendekat, "kau tersesat, ya? " orang itu kembali bertanya


Shu kecil hanya menatap orang itu dan memalingkan wajahnya menatap aliran sungai


"Ya sudahlah. Sepertinya kau bukan orang jahat, ambil ini" kata orang itu lalu melempar sebuah apel ke arah Shu


Shu menangkapnya dan menatap heran pada orang itu


"Enak lho, aku sendiri yang menanam apelnya" kata orang itu lalu menggigit satu buah di tangannya


Shu menatap buah apel di tangannya, lalu ia bertukar pandang dengan orang itu. Shu pun berdiri dan merekahkan senyumnya

"Terima kasih" kata Shu pelan. Ahh kawaii^^


Orang itu tersenyum sangat manis menanggapi kata kata Shu. Those eyes:3

"Aku Edgar, kalau kau? "

Shu dewasa tersadar dari lamunan masa lalunya,  "Edgar? Tidak, itu tidak mungkin" elak Shu berusaha menahan diri untuk menoleh


Dari kejauhan, ternyata Reiji memperhatikan Shu

"Mengejutkan juga, ya. Rupanya dia masih hidup. Tapi, dulu kan dia itu manusia, kenapa bisa jadi vampir? " tanya Reiji heran, kemudian ia berjalan pergi

****

Yui menaiki anak tangga mansion Mukami dengan lemas. Sampai di lantai atas, ia berjalan perlahan menuju tangga yang mengarah ke kamarnya. Tapi Yui di kagetkan dengan kemunculan Ruki yang berdiri di depan tangga

"Ruki-kun... "


Belum menyelesaikan kalimatnya, Ruki menarik tangan Yui hingga kepelukannya. Yui sudah siap menahan rasa sakit dengan memejamkan matanya. Tapi tak ada tindakkan lebih lanjut dari Ruki, membuat Yui membuka matanya perlahan. Ternyata taring Ruki sudah siap menancap di leher Yui, tapi Ruki berhenti di udara dan menarik wajahnya dari sana. Ruki menatap sendu ke leher Yui. Yui menatap heran dengan tingkah Ruki.

"Ruki-kun.. ada apa? " tanya Yui


Seketika Ruki sadar dan menatap bola mata Yui dalam dalam mencari sebuah jawaban yang Ruki inginkan. Tak lama, Ruki melepas cengkramannya di lengan Yui, lalu pergi begitu saja menuju kamarnya. Yui keheranan dengan tingkah Ruki.



Ruki masuk ke kamarnya dan menutup pintunya,
"Bisakah kami jadi Adam? " tanya Ruki menatap jendela kamarnya, "tidak. Kami akan jadi Adam! " Ruki mengepalkan tangannya

************************

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang