Pic: Ayato dan Yui(asli)
***
Kemudian aku bangkit dan mengambil pedangku. Aku arahkan pedang itu pada jantungnya dan menghujamkan pedang itu dalam dalam sampai menembus bunga mawar yang ada dibawahnya, darah terciprat kemana mana bahkan wajahku penuh darah. Aku segera mengambil jantungnya dan membungkusnya dengan gaun yang sudah kucopot.
"Aku berjanji aku membangkitkanmu!" Aku menutup matanya dan mengelus wajahnya lembut "Sampai saat itu, selamat tinggal"
"Jadi, jantung yang kau keluarkan, ada padanya? (Baca; Yui) " tanya Ayato langsung setelah Richter bercerita
"Gadis itu hanyalah wadah. Gadis itu masih ada, tapi hanya sementara. Namun, begitu dia terbangun... " Richter melirik tajam Ayato tanpa menoleh, "jiwa gadis itu akan dilenyapkan untuk selamanya. Hanya tinggal Cordelia"
Ayato begitu terkejut dengan apa yang Richter katakan barusan dan membelalakan matanya
"Yaa aku yakin kau sadar, kebangkitannya sebentar lagi" Richter membalikan tubuhnya menghadap Ayato
"Ish! " decakan Ayato menahan emosi, kemudian ia berbalik dan pergi meninggalkan Richter
***
Ayato berjalan menyusuri hutan belakang mansion, dengan cepat ia menemukan Cordelia sedang memandangi sungai diatas dermaga. Ayato menghampiri Cordelia, Cordelia tersenyum manis dan berbalik, "sekarang apa? Apa kamu mau membunuhku lagi? " tanya Cordelia tajam
"Aku ini perenang yang buruk" Ayato datar
"Yaa aku ingat, tapi berkat aku, kamu berkembang pesat" bangga Cordelia
"Sekarang giliranmu" Ayato masih datar
"Tentunya kamu tau.... aku ini perenang yang hebat" sombong Cordelia
Ayato melangkah maju, saat tepat didepan Cordelia, ia mendorong Cordelia dengan satu tangan dan Cordelia jatuh ke sungai. Awalnya Cordelia santai, tapi kemudian ia baru sadar kalau pemilik tubuh tidak memiliki kemampuan berenang
"A-apa ini?! Apa dia tidak bisa berenang? " batin Cordelia
Ayato menatap datar Cordelia yang tak bisa mengendalikan tubuh Yui. Setelah air tidak beriak lagi Ayato bersiap pergi. "Enyahlah" Ayato berbalik dan melangkah pergi.
"Ayato-kun! " teriak seseorang
Tentu Ayato tau pemilik suara itu, Yui kembali sadar dan menguasai tubuhnya. Ayato berbalik dan mendapati Yui berusaha naik ke dermaga. Ayato tidak langsung menolong Yui, ia memastikan wanita itu benar benar Yui atau Cordelia
"Ayato-kun! " panggil Yui lagi
Ayato segera membantu Yui untuk naik dan membawanya ke rerumputan untuk mengeringkan Yui
"Kenapa aku ada di danau? Dan gaun ini? " Yui memandangi gaun cantik yang menempel ditubuhnya, "eumm, Ayato-kun? " Yui menatap Ayato
Ayato tak menjawab satu pun pertanyaan Yui, ia bangkit dan mendekati Yui
"Ayato-kun? " Yui ketakutan
"Diamlah" Ayato semakin dekat, "tubuhku luar biasa haus. Aku butuh darahmu" Ayato merentangkan taringnya dan menancapkan taring tajam miliknya didekat tulang selangka Yui
"Hebat! Sekarang darahmu memenuhiku. Tiada duanya" Ayato kembali menancapkan taringnya di leher Yui dan menggendong Yui untuk duduk dipangkuannya
"Baru kali ini. Selama ada darahmu, aku tak akan pernah.... " Ayato menggigit pundak Yui rakus. Ayato membaringkan Yui keatas rumput dan menindihnya dengan taring yang masih menancap
"Hentikan! " Yui mendorong Ayato sekuat tenaga
"Darahmu terlalu manis untuk diabaikan" Ayato mengelap sisa darah dimulutnya, "kamu adalah milikku... darahmu, jantungmu, tubuhmu, jiwamu... segalanya! " Ayato menindih Yui lagi, "abadikan darah dan hidupmu untukku" Ayato mendekatkan bibirnya pada bibir Yui, sementara Yui menegang
"Heeeemmm, aku baru mengerti.... " suara itu, suara Raito, menghentikan aktivitas Ayato, Ayato menoleh dan mendapati Raito dan Kanato sedang menontoni mereka berdua
"Akhirnya masuk akal" lanjut Raito
"Tapi menurutku ini aneh. Meski barusan, baru setetes darah Yui, wanginya sangat manis. Ini membuatku jadi gila" Kanato dengan ekspresi psyco nya
"Teddy, rasanya susah untuk menahan diri, bukan? " tanya Kanato pada Teddy Bearnya dan di peluk erat
"Aku yakin, hanya seteguk darahnya saja akan sangat memuaskan.... aku jadi bergairah memikirkannya" Raito menggoda Ayato
Ayato bangkit disusul Yui yang langsung lari ke hutan menuju mansion. Ayato menghadang Raito dan Kanato yang memandangi Yui dengan tatapan lapar
"Serakah itu tidak baik, Ayato" keluh Raito
"Kami juga ingin merasakannya tau! " omel Kanato
"Diam! Itu bukan urusanku! " bentak Ayato
**********************
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Sadistic Night
VampireCerita ini dari anime Diabolik Lovers. MAAF JIKA NAMA TOKOH BERUBAH UBAH. ADA ALASAN TERSENDIRI, KALIAN COBALAH MENGERTI AUTHOR JUGA MANUSIA. :)