20. TEDDY!

3K 209 14
                                    

Pic: keenam Sakamaki dengan atribut natal. Kawaii^^

****

"Ka-Kanato-kun? " sapa Yui, "a-ada apa? " tanya Yui sedikit gugup


"Dasar pengkhianat! " bentak Kanato

Yui menahan nafasnya. Kanato membungkukka badannya


"Kau itu milikku, 'kan? Akan tetapi kenapa kau malah ikut mereka?! " Kanato berteriak sambil memegangi bahu Yui


"I-itu.... " Yui ketakutan


Kanato mengelus rambut Yui,
"Padahal kau itu mainanku seorang... " Kanato menatap lembut Yui


Yui mulai gemetaran, matanya menatap Kanato takut. Dengan deru nafas yang tersengal sengal, Yui berusaha untuk tenang. Suara kayu terbakar di perapian menemani heningnya ruangan itu.


"Tak bisa dimaafkan! " teriak Kanato

Kemudian Kanato menancapkan taringnya dileher Yui secara tiba tiba, membuat Yui memekik tertahan.

"Hisapanku ini yang paling enak, kan? " kata Kanato dengan lembutnya

Kemudian Kanato menancapkan kembali ttaringnya di bahu Yui

"Baguslah kalau begitu" kata Kanato dengan senyum lembut, "yang penting kau ada di sisiku. Kau terus di sini saja, berduaan bersamaku" Kanato kembali menancapkan taringnya

Belum lama Kanato menikmati darah Yui, suara pintu terbuka membuat Kanato geram. Kanato menoleh dan mendapati seseorang berdirih dengan raut panik dan pakaian serba sobek.


"Eve! Huh hah huh hah. Gawat...! Hah hah. Ruki-kun... " kata orang itu dengan deru nafas tak beraturan menatap Yui dengan sedihnya


"Azusa-kun? " Yui menatap Azusa dari atas kebawah, "Ada apa? Ada kejadian apa? " tanya Yui


Yui bangkit dari duduknya dan hendak menghampiri Azusa yang berdiri di depan pintu. Tiba tiba tangan Yui di tahan, Yui segera menoleh ke arah pemilik tangan itu, dan pemilik tangan itu sudah memasang wajah dingin dan menyeramkan miliknya.

"Kenapa kau mau pergi ke tempatnya Azusa? " tanya Kanato dengan ekspresi psycho nya

Tak ada jawaban dari Yui. Kanato mencengkram tangan Yui


"Sakit! Kanato-kun lepaskan aku" pekik Yui


"Ternyata kau memang mengkhianatiku! " bentak Kanato, "Kalau begitu, kau dan Azusa akan kuhancurkan! "


"Jangan--" bela Yui


"Eve! Cepatlah... " teriak Azusa memotong Yui


"Berisik! Pulang sana! " teriak Kanato histeris, "pergilah! " kemudian Kanato mencengkram tangan Yui semakin kencang hingga menghasilkan suara *kaya suara tulang remuk(?)


"Hentikan--" pekik Yui meringis menahan sakit

Tiba tiba Kanato melonggarkan cengkramannya dan menatap kosong Yui,
"Begitu, ya. Kalau kau tak mau bersamaku, mending kau kubunuh sajalah, ya? " kata Kanato dengan raut wajah psycho nya


Yui menahan nafasnya tak percaya
Kanato mencekik Yui. Tidak main main, seperti yang sudah sudah, Kanato mencekik Yui dengan serius hingga Yui tak bisa bernafas.

"Eve! " panggil Azusa

Azusa berjalan mendekati mereka, bukan untuk menyelamatkan Yui. Tapi Azusa mengambil Teddy Bear milik Kanato yang ditaruh di atas perapian oleh Kanato tadi. Azusa berjalan ke depan perapian dan menatap Teddy Bear itu. Kanato menoleh dan menahan nafasnya dengan mata melotot melihat Teddy Bear nya ada di tangan Azusa.


"Tak akan kubiarkan kau mengganggu" kata Azusa melirik tak kalah seram


Kanato menarik nafasnya sesak sambil melotot kearah Teddy


"Kanato-san, maaf ya" kata Azusa pelan kemudian melempar Teddy ke dalam perapian


"AZUSAAAAA!!! " teriak Kanato, serius teriakannya histeris banget dan kenceng banget

"Teddy! Teddy!!! " teriak Kanato sambil berlari ke arah perapian dan berjongkok


"Ka-Kanato-kun...! " Yui terlihat serba salah sambil memegangi lehernya


"Teddy! Teddy!!! " Kanato meratapi Teddy nya yang terbakar dan mulai menghangus, dengan wajah depresinya menarik narik rambut dan menangis


Sementara Azusa menghampiri Yui dan mengajaknya pergi, "ayo"


Yui menatap Azusa dan beralih ke Kanato yang sedang histeris, "tapi..."

Azusa menarik Yui pergi

****

Bulan purnama yang sedikit tertutup bersinar terang dilangit malam yang kelam. Keadaan mansion Mukami sungguh miris. Kaca bekas pecahan berserakan dimana mana. Darah segar masih menetes dari atas meja ke lantai. Ruangan itu berantakan dengan kayu, kaca dan darah.

***

Yui tiba di mansion Mukami. Yui segera dibawa ke kamar di mana Ruki berbaring. Yui menatap iba pada Ruki. Ruki menerima luka di bagian dada akibat serangan serigala.

"Ruki-kun? Kenapa bisa jadi begini? " tanya Yui


"Dia melindungiku. Lantaran diriku, Ruki--" Azusa tak bisa berkata kata lagi


"Ini bukan gara gara dirimu, Azusa. Saat itu tak ada pilihan lain" kata Kou


"Soalnya mendadak, sih" tambah Yuma


Mereka kembali mengingat kedatangan kelompok serigala itu. Mereka kelihatan panik dan ketakutan karena jumlah serigala nya lebih banyak dari mereka. Mereka berusaha menghindar dari serangan serangan serigala yang brutal itu. Mereka berhasil menghindar, namun sialnya Azusa malah terpojok dan menabrak tembok di belakangnya. Satu serigala menyerang Azusa dengan gairahnya, Azusa ketakutan dan pasrah, tapi tiba tiba seseorang menghadang serigala itu dan mengorbankan dirinya yang diserang, darah pum muncrat kemana mana.

"RUKI!! " teriak Azusa


Azusa tertunduk merasa bersalah atas hal itu. Yui menatap iba pada Azusa

"Kenapa serigala serigala itu sampai menyerang? " tanya Yui kepo


"Aneh memang. Tapi kami pun tak tahu apa sebabnya" jawab Kou menerawang sesuatu


Yui menatap satu persatu keempat Mukami itu.

"Ruki-kun... " kata Yui lembut

****

Ketiga Mukami dan Yui sedang berada di ruang tamu

"Sebenarnya, belakangan ini, tingkah Ruki agak aneh" kata Kou jujur


"Dia menanggung beban sendirian. Demi rencana itu" tambah Yuma


"Maksudmu...? " Yui menatap Yuma

*************************

Selamat natal bagi yang merayakan! Dan selamat tahun baru untuk semuanya!

Rencana author mau update pas hari natal, eh kuota abis-_- Gomen gomen gomen yaa readersT.T

Jangan lupa di vote!

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang