13. Tanda Tanda?

2.8K 221 1
                                    

Pic: Yuma and Yui

****

Pagi hari yang cerah, di halaman belakang mansion Mukami, Yui dan Yuma sedang asik memetik buah tomat yang sudah matang.

"Hei" panggil Yuma, Yui menoleh, "Si NEET dari Sakamaki itu... " tanya Yuma


"NEET? " tanya Yui memotong Yuma


"Orang yang kerjanya hanya tidur saja. Dia itu siapa? " lanjut Yuma sambil mengamati tomat di tangannya


"Maksudmu Shu-san? Dia itu yang paling tua diantara Sakamaki bersaudara. Namanya Sakamaki Shu-san" jelas Yui semangat


Yuma menjatuhkan tomat ditangannya dan menatap garang Yui, "Kau ini mau meremehkanku, ya? " kesal Yuma sambil berdiri, "kalau cuma begitu, aku juga sudah tau! " Yuma mengangkat tangannya ke udara membuat Yui takut, "kau ini memang ternak yang suka gagal paham, ya! Otakmu itu kosong, apa? Maksud pertanyaanku itu, orang seperti apa dia itu? "


Yui menundukkan kepala dan mulai menerawang tentang sikap Shu, "Engg.. dia itu tidak banyak bicara dan dia juga suka mendengarkan musik. Ah! Di rumah pun dia suka mendengarkan musik" jelas Yui lalu menatap Yuma


"Oooh... beneran NEET, ya. Ya sudalahlah" kata Yuma lalu pergi meninggalkan Yui sendiri di kebun


Yui hanya menatap heran kepergian Yuma. Sementara dari dalam mansion, Ruki sedang menatap intens pada Yui.

"Apa ada tanda tanda kebangkitannya? " tanya Ruki masih menatap Yui dari kejauhan


"Aku masih nihil" jawab Kou sambil membenarkan posisi duduknya di sofa


"Aku juga       belum" sahut Azusa pelan


"Padahal darahnya kita hisapi terus, memang masih belum cukup, apa? " tanya Kou penasaran


"Begitu ya" kata Ruki tersirat kecewa diraut wajahnya yang tampan

Seketika Ruki mengingat masa lalunya

"Kita tak boleh terus begini, ayo terus lari" ajak Ruki kecil pada yang lain

Ruki, Azusa, Yuma dan Kou sedang berlari sekuat tenaga


"Itu dia! Tangkap mereka! " teriak pria dewasa, lalu suara tembakan pistol begitu menggema di hutan itu

"Sebelah sana! Jangan sampai lolos! " teriak pria dewasa lainnya


Dan mereka pun tertangkap, Ruki dipisahkan dari teman temannya


"Jadi kau provokatornya, ya? Dasar bangsawan tidak berguna" kata pria dewasa itu


Ruki memang satu satunya anak bangsawan diantara yang lain. Ruki mendongak dan menatap tajam pria dewasa di hadapannya

"Masih saja memasang wajah kurang ajar seperti itu.. " kata pria itu sambil berkacak pinggang, "biar kau tak mengulangi perbuatanmu itu lagi, kami akan mengecapmu" pria itu mengambil plat besi panas dari perapian


Ruki melebarkan matanya. Tanpa aba aba Ruki diberikann cap, Ruki pun teriak ssangat kencang. Selesai di siksa, Ruki ditinggalkan sendirian terkapar lemah dengan begitu banyak luka. Seseorang datang dan berkata sesuatu dan mengulurkan tangan bersarung tangannya ke arah Ruki, orang itu terlihat seperti bangsawan. Ruki awalnya hanya bengong menatap orang itu, dan orang itu memberikan senyum meyakinkan pada Ruki dan Ruki pun meraih tangan itu dengan tangan kecilnya, serta senyum penuh harap tersirat diwajah imut Ruki.


"Padahal dia sudah memberi kita kesempatan.. " Ruki bersuara dalam tatapan kosongnya ke arah luar, Kou dan Azusa menatap aneh pada Ruki, "kalau terus begini, harapannya tidak akan terwujud" tambah Ruki lalu ia meremas buku tebal di tangannya

****

Yui sedang berjalan lemas menaiki satu persatu anak tangga di sekolahnya. Saat menginjak anak tangga terakhir, Yui terpeleset dan terjatuh ke belakang. Tapi untunglah ada dada bidang Yuma yang menahan Yui dari belakang.

"Kenapa kau lemas begitu? Apa kau kena anemia? " tanya Yuma


"Yuma-kun... " Yui menoleh dan menatap Yuma sebentar, lalu ia bersandar di dada bidang Yuma sambil memejamkan matanya lelah


"Duh merepotkan saja, ah" kesal Yuma

Sedetik kemudian Yui sudah ada digendongan Yuma ala bridal style. Seketika pipi Yui memerah, semerah tomat yang ditanam Yuma hihiw:3


"A-apa apaan ini? " tanya Yui dengan pipi memanas


"Berisik! Tidak usah banyak bicara. Kalau tidak mau jatuh, berpeganganlah yang erat" kata Yuma santai lalu menuruni anak tangga dengan santai


"Ki-kita akan kemana? " tanya Yui bingung karena tujuannya ke atas bukan turun lagi


"Entahlah. Ternak tak perlu tau mau dibawa kemana" jawab Yuma masih terus menuruni anak tangga

**************************

Maaf kerena aku sangat amat telat update. Lantaran mood kurang  untuk menulis hehehe

Sebagai gantinya, aku kasih 3 part langsung untuk kalian readerss

Jangan lupa di vote!

Mr. Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang