Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda di kantornya, Tristan segera pergi ke Radford's club dengan satu tujuan. Dia mengendarai mobilnya yang lain -Rolls Royce- dengan kecepatan penuh dan berharap sahabatnya itu ada di sana. Entah kenapa tangannya terasa gatal sekali ingin mencekik laki-laki itu. Dia masih tidak mengira kalau Brayden menyembunyikan hal itu darinya. Terlebih masa lalunya yang begitu penuh dengan misteri. Sepengetahuannya, Brayden adalah sosok laki-laki yang menjunjung tinggi nilai-nilai penting dalam persahabatan mereka yang sudah terjalin selama dua puluh tahun itu.
Dengan rahang mengeras dan mata menajam, Tristan mencengkeram setir kemudi hingga buku-buku jarinya memutih, berusaha menekan emosinya yang terkumpul satu di dalam dirinya saat ini. Ini tentu jenis emosi yang baru pertama kali dia rasakan. Di antara mereka berempat, hanya dia dan Alan saja yang jarang mengeluarkan emosinya. Meski begitu, tak menutup kemungkinan kalau amarah yang dia rasakan kali ini akan meledak-ledak mengingat kepalanya sudah di penuhi berbagai macam emosi sedari pagi.
Ban berdecit terdengar saat Tristan menghentikan laju mobilnya di tepi jalan dan tanpa membuang waktu lagi, dia segera melompat keluar dari mobilnya dan melangkah cepat memasuki Radford's club yang masih sepi pengunjung karena hari yang masih petang.
Matanya kemudian menjelajah setiap sudut ruangan itu, mencari sosok Brayden yang tidak terlihat di mana pun. Dengan langkah pasti, Tristan berjalan menyusuri club itu dan amarahnya kian mengelegak saat menemukan sahabatnya itu sedang bercengkrama dengan Chad dan dua orang wanita pemuas nafsu yang malah membuat Tristan sakit mata seketika.
Emosi Tristan kian tak terkendali saat Chad menyeringai ke arahnya sambil meremas tak tahu malu payudara polos wanita cantik yang duduk di pangkuannya, membuat wanita itu memejamkan mata dan mendesah keenakan. Sementara Brayden sudah menikmati tubuh wanita lain. Sahabatnya itu terlihat begitu menikmati payudara telanjang wanita itu sambil membelai bagian bawahnya yang hanya di lapisi kain tipis, menyebabkan urat-urat syarat di tubuh Tristan membesar karena sikap tak senonoh kedua sahabatnya itu terlebih ucapan Chad setelahnya.
"Apa kau tidak merasa turn on, sahabatku?" ucapan Chad sontak membuat mereka berhenti dari kegiatannya masing-masing dan memandangi dirinya dengan tatapan yang seolah-olah ingin berkata 'cepat kau pergi dari sini'
Mata Tristan menyipit dan tanpa kata-kata, dia menghampiri Brayden lalu menarik kerah kemejanya yang terbuka dan memukul rahangnya dengan keras hingga laki-laki itu tersungkur jatuh ke lantai. Sementara Chad dan kedua wanita setengah telanjang tadi hanya bisa terkejut melihat tindakan kasarnya barusan.
"Apa yang kau lakukan hah?!" geram Brayden sambil bangkit perlahan dan mengusap aliran darah yang mengalir di sudut bibirnya.
Tristan hendak memukul Brayden lagi ketika Chad menahan lengannya dan berdiri menengahi mereka berdua. "Hei... Ada apa ini?!" tanyanya setengah tak percaya yang kemudian menyuruh kedua wanita itu keluar dari ruangan pribadi milik Brayden tersebut.
Mata Tristan berkilat penuh amarah. "Ini tidak ada urusannya denganmu, Chad! Sebaiknya kau menyingkir dari hadapanku sekarang juga!"
Chad menahan tubuh Tristan dengan erat. "Aku tidak akan menyingkir jika kau belum mendinginkan kepalamu itu, Tristan! Apa yang sebenarnya terjadi padamu hah??"
"Aku bilang menyingkir dari hadapanku sekarang juga, Chad!" suara Tristan terdengar berbahaya.
"Tidak sebelum kau memberikan alasanmu memukul Brayden barusan. Jadi, apa alasan logismu itu? Apa yang sudah Brayden lakukan terhadapmu? Aku mengenalmu, Tristan. Kau bukanlah laki-laki yang bertindak kasar tanpa berpikir dahulu. Pasti ada alasan khusus kenapa kau jadi seperti ini, benar kan?"
Tristan memaku pandangan tajamnya pada Brayden yang nampak tak terima dengan sikap kasarnya barusan. "Kau tanya saja padanya apa yang sudah dia lakukan terhadapku selama ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target Man
Romance17+ (Cerita sudah diterbitkan secara self publish. Tersedia juga di google playbook) Tristan, pria pendiam yang memiliki masa lalu kelam di hadapkan pada permasalahan sulit ketika di pertemukan dengan Clarisse Peterson, wanita cantik yang tanpa disa...