Dear readers, aku mutusin Miranda Kerr yang jadi Clarisse (foto di mulmed) karena aku suka sama lesung pipinya ^_^
Kalo ada dari kalian yang pengen nanya siapa foto ke lima cowo ganteng itu, nih aku kasih tau;
Bernardo Velasco --> Tristan
Andrea Denver --> Chad
Rodrigo Guirao Diaz --> Nicholas
Nick Bateman --> Brayden
Sean O'pry --> AlanUdah semuanya kan? Kalo gitu kita langsung baca aja yuk:-)
Sorry for typo and EYD.***
"Apa kau sudah membicarakan hal ini dengan Clarisse?" tanya seorang wanita paruh baya berusia lima puluhan pada suaminya yang kini sedang menikmati sarapan dengan pancake stawberry, bacon, muffin dan secangkir coffelatte.
Suaminya mendongak dari piringnya. "Sudah." jawab laki-laki itu singkat yang kemudian kembali fokus menghabiskan makanan yang ada di hadapannya.
Wanita itu beranjak melewati sederet lima kursi mewah berlapis beludru berwarna biru laut dan berhenti tepat di sebelah suaminya yang duduk di ujung meja makan. "Apa dia setuju?" tersirat kecemasan dalam suara wanita bernama Eliza Dwayne tersebut.
Laki-laki bernama Paul Peterson itu menoleh lalu tersenyum tipis. "Tidak usah khawatir, sayang. Clarisse sudah setuju untuk berkenalan dengan pemuda itu."
Eliza menghela nafas. "Apa harus secepat ini? Tidak bisakah kita menunggu beberapa bulan lagi?"
"Terlalu lama. Usia Clarisse sudah memasuki dua puluh lima tahun. Dan aku melakukan ini karena aku ingin pikirannya teralihkan dari pekerjaan membosankan yang sudah dua tahun belakangan ini dia lakukan."
Eliza terdiam sejenak ketika mengingat kebiasaan putrinya itu. "Bukankah itu permintaanmu?"
Paul menaikkan alisnya. "Seingatku, aku tidak pernah memintanya untuk mendekam di dalam kamar seharian penuh."
"Lalu, apa kau sudah bertemu dengan pemuda itu secara langsung?"
Paul mengangkat wajahnya kembali lalu tersenyum. "Sudah. Laki-laki cerdas yang pendiam dan sangat tampan. Aku merasa dia akan cocok dengan putri kita."
Eliza duduk di sebelah suaminya dan menyesap secangkir greentea kesukaannya. "Bukankah kau bilang laki-laki itu pewaris dan satu-satunya cucu Anthony Wellington?"
"Ya."
Eliza nampak berpikir sejenak. "Apa laki-laki itu benar-benar tak pernah terlibat dengan seorang wanita satupun selama ini?"
"Ya. Kenapa memangnya?"
Eliza tak bisa menghentikan pikirannya yang melantur kemana-mana. "Kau yakin laki-laki itu... Tidak memiliki orientasi seksual?"
Paul menatap istrinya. Dia bisa mengerti kenapa istrinya berpikiran seperti itu. "Entahlah. Tapi, aku percaya kalau dia bukan laki-laki gay seperti yang di bicarakan orang-orang di luar sana."
"Kenapa kau bisa yakin?"
"Insting mungkin. Laki-laki yang memiliki orientasi seksual cenderung tidak sepertinya."
Eliza mengunyah muffin perlahan, dia merasa tertarik membahas laki-laki yang menjadi pilihan suaminya untuk menjadi pendamping putrinya kelak. "Siapa nama laki-laki itu?"
"Tristan Wellington."
Eliza merasa heran dengan nama depan laki-laki itu. "Tristan? Kenapa namanya seperti nama latin? Apa laki-laki itu keturunan Spanyol, Portugal atau negara-negara Amerika Latin?"
"Aku tidak tahu. Mr. Wellington tidak memberitahuku secara detail tentang cucunya. Tapi, aku percaya kalau Tristan itu laki-laki yang baik. "
"Baru kali ini ku lihat kau begitu semangat mau mencari pendamping untuk Clarisse. Apa laki-laki itu sangat special di matamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Target Man
Romansa17+ (Cerita sudah diterbitkan secara self publish. Tersedia juga di google playbook) Tristan, pria pendiam yang memiliki masa lalu kelam di hadapkan pada permasalahan sulit ketika di pertemukan dengan Clarisse Peterson, wanita cantik yang tanpa disa...