Halo, ketemu lagi sama aku:-) ada yang kangen sama aku ga?
Udah berapa hari ga buka watty, eh tiba-tiba ada komen yang nyuruh aku ganti cast Tristan (bernardo velasco) sama Nick Bateman atau Sean O'pry:-) Begini ya readers, tristan itu kan keturunan Spanyol, jadi ga mungkin aku ganti Bernardo Velasco -yang berkebangsaan Brazil- dengan kedua cowok keren itu. Secara wajah mereka berdua ga seperti orang latin.
Dan ini juga cuma cerita. Jadi, di bawa enjoy aja ya... Kalian juga bebas kok nentuin siapa cast tristan dengan imajinasi kalian sendiri. Dan ga usah khawatir, cowok-cowok itu bakalan dapet cerita masing-masing (kecuali Nicholas) yang pastinya ga akan serumit cerita tristan. Tapi aku ga janji sekarang ya, cerita tristan harus selesai dulu baru aku bikinin cerita mereka^_^
Ok deh.. Langsung aja ya, happy reading:-)
***
Nicholas mendengus ketika melihat wajah cemberut Clarisse yang kini duduk di sebelahnya. "Demi Tuhan, aku percaya kalau aku mempunyai adik berusia tiga puluh tujuh tahun alih alih dua puluh lima tahun." ejeknya dalam. "Kau terlihat lebih tua dari umur aslimu jika kau memasang wajah membosankan seperti itu, Clare."
Clarisse nampak tak peduli dengan ucapan kakaknya itu. Dia lebih memilih mengamati butiran-butiran salju yang mulai berjatuhan dari langit kota London yang gelap dan indah melalui kaca mobil limosin berwarna putih yang membawanya ke Corinthia hotel, tempat di mana di adakannya pesta Presiden Direktur Quinlan's Company yang merupakan kolega bisnis perusahaan Ayahnya.
Nicholas mendesah lalu mengamati adiknya yang kini terlihat sangat cantik dengan longdress satin berwarna lavender yang di lapisi tulle putih dengan garis leher melengkung rendah yang memamerkan bahu dan punggung indahnya. Lapisan transparan dari kain tulle itu di sulam dengan rangkaian mawar sutra putih yang semakin mempercantik busana klasik era zaman kebangsawanan Inggris tersebut. Sementara sarung tangan putih membalut lengan langsingnya hingga siku dan yang membuat Nicholas tertegun adalah kenyataan bahwa Clarisse tetap terlihat anggun walaupun riasannya terkesan sederhana dengan rambut cokelat yang di kepang dan di gelung di atas kepala dengan rangkaian bunga mawar putih mengelilingi kepangan tersebut. Dia tak mengira kalau adiknya bisa bermetamorfosis layaknya seekor kupu-kupu cantik dan dia pun bertaruh, Clarisse pasti akan menarik minat para laki-laki yang berada di sana jika saja pestanya tak mewajibkan memakai topeng. "Clare, Come on... Tersenyumlah sedikit. Kau nampak seperti nenek tua yang ada di cerita dongeng."
Clarisse menghela nafas dalam. "Aku tidak mau pergi ke pesta itu, Nick."
"Aku tahu kau tidak mau pergi, tapi bisakah paling tidak kau membuat Ayah dan Ibu senang? Ini hanya pesta biasa, Clare. Bukan hal yang harus kau hindari." bujuk Nicholas.
"Aku tahu. Hanya saja aku malas jika harus bertemu dengan para wanita yang nanti akan menyindirku."
"Abaikan saja ucapan mereka. Lagipula kau akan memakai topeng kan? jadi tak kan ada yang mengenalimu selain aku."
"Itu bukan jaminan, Nick. Mungkin saja salah satu di antara mereka mengenaliku."
Nicholas mencondongkan tubuhnya ke arah Clarisse. "Tidak ada yang perlu kau takuti, Clare. Kau perlu bersosialisasi dengan orang lain selain Jessica. Apa kata orang jika putri Paul Peterson yang terhormat memiliki putri penakut dan cenderung antisosial? Apa kau tidak memikirkan perasaan Ayah dan Ibu jika mereka mendengar kabar tersebut dari orang lain?"
Clarisse terdiam sejenak. "Tentu saja aku memikirkan mereka, Nick. Aku hanya segan dan tidak suka dengan wanita-wanita tukang gosip itu." dengusnya.
"Tidak semua wanita itu tukang gosip, Clare." Nick kemudian bergumam pada diri sendiri. "Aku tidak percaya adikku ternyata memiliki pemikiran yang dangkal tentang spesiesnya sendiri." bisiknya sambil memijit pelipisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Target Man
Romance17+ (Cerita sudah diterbitkan secara self publish. Tersedia juga di google playbook) Tristan, pria pendiam yang memiliki masa lalu kelam di hadapkan pada permasalahan sulit ketika di pertemukan dengan Clarisse Peterson, wanita cantik yang tanpa disa...