Six

2.5K 192 8
                                    

I'M BACK.

Shawn yang sedang diajak bertarung awalnya ingin sekali menolak empat pemuda kekar itu, tapi apa boleh buat, ia dipaksa dan dikepung oleh pemuda pemuda itu.

"Apa sebenarnya yang kalian inginkan dariku?!?!" Sekali lagi, ia menanyakan hal yang sama.

Mata hazel nya menatap satu persatu wajah dari preman preman yang memakai topeng kain tersebut.

"Kau akan mengetahuinya sendiri nanti." Jawab salah satu dari preman itu bengis.

"Dan siapa yang menyuruh kalian? Bahkan kalian belum mengenalku." Tanya Shawn yang akhirnya dihadiahi pukulan keras tepat di perutnya, dengan sigap, Shawn mengepalkan tangannya, dan menahan pukulan itu.

"Seseorang, satu sekolah denganmu." Gumam salah seorang preman yang paling tinggi diantara ketiga preman lainnya.

Shawn yang menyadari jawaban dari pemuda tinggi itu berpikir sejenak, sampai sampai ia tidak sadar kalau tangan dari pemuda yang menjawab nya memukul hidung Shawn, pemuda itu berhasil  membuat hidungnya berdarah.

Shawn mengusap hidungnya pelan, dia kemudian melawan keempat lelaki yang tidak dikenalnya itu dengan segenap kekuatan yang ia miliki.

Shawn menonjok pipi kanan salah seorang preman yang paling dekat dengannya, tetapi Shawn di cegah oleh temannya yang lain, tanpa basa basi, Shawn yang tangannya dicegah, mendorong kedua preman di depannya dengan kakinya satu persatu.

Tanpa sadar, salah satu pemuda yang dipunggungi Shawn mendorong Shawn dengan keras sampai ia mengenai pagar pembatas jalan, Shawn pun sadar ia tidak bisa melawan keempat orang yang lebih besar, kekar, dan lebih tua darinya.

Bahkan berdiri saja sekarang ia sudah tidak kuat.

Pandangannya pun tertutup oleh selaput bening dan lama kelamaan pandangannya juga mulai kabur.

Ia mencoba untuk melarikan diri dengan menaiki motornya, tetapi empat preman itu terlalu cepat, dengan cekatan, salah seorang preman menarik kaki Shawn dan berhasil membuatnya jatuh, setelah itu, salah satu preman lain datang kehadapannya dan meninju pipinya keras.

Lalu, dua preman yang berada di belakang dua preman lain tadi, menendang perut Shawn keras.

Shawn memegang perutnya dengan mengerang kesakitan.

Ia sudah pasrah dengan keadaannya sekarang, Shawn hanya bisa berharap ada seseorang yang dapat menolongnya sekarang, tetapi jalan perumahan sedang sangat sepi pada waktu siang hari seperti ini, perlahan, matanya menemukan rumah Ava yang berjarak sekitar 100 meter darinya, berharap Ava mendengar suara orang sedang berkelahi dan keluar untuk menolongnya.

"Apa kau sudah menyerah, hah?!" Kata seorang pemuda sehabis menepuk nepuk kedua tangannya dengan pandangan sok.

"Bajingan! Sebenarnya mau kalian apa? Apa salahku ke kalian sampai kalian melakukan ini padaku?" Tanya Shawn yang sudah terbaring lemah di aspal jalan perumahan itu.

"Kami hanya suruhan seseorang, dan satu lagi, pesan untukmu, JANGAN PERNAH DEKATI GADIS ITU!! ATAU KAMI AKAN BERBUAT LEBIH DARI INI!!!" Keempat preman itu membalikkan badannya, meninggalkan Shawn yang tergeletak lemah di tanah, ia hampir saja tak sadarkan diri, tapi ia membulatkan tekadnya untuk tetap berjalan ke rumah Ava.

Siapa gadis yang mereka maksud??

Sapa yang menyuruh mereka berempat?

Beribu ribu pertanyaan menghantui pikirannya, hal itu malah membuat kepala nya semakin pusing

Setelah Shawn sudah dalam keadaan berjongkok, ia lalu menguatkan diri untuk berdiri, tujuannya sekarang adalah berjalan ke rumah Ava yang berada tak jauh dari ia berdiri, bahkan gerbangnya sudah terlihat.

Only You - Shawn Mendes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang