Seven

2.5K 184 8
                                    

Cam's POV
Krriiingggg..... krriinggg.... kriingggg
Suara bel pulang berbunyi nyaring, membuat hampir semua anak berhamburan keluar untuk pulang. Tetapi tidak denganku, aku sudah ada janji dengan Altar untuk membicarakan yang kemarin, oiya, Shawn juga belum masuk karena keadaannya belum sembuh total.

Aku pun menemui Altar di taman depan sekolah.

"Hey, whatsup bro!!" Sapanya setelah aku sudah melihatnya, rupanya dia sudah datang duluan. Aku pun menjabat tangannya dan bertos ria.

Kemudian aku bertanya padanya to the point.

"Boleh aku bertanya?" Tanyaku.

"Boleh boleh, ada apa?" Jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Apakah kau menyukai Ava?"

"Apa maksudmu bertanya seperti itu?"

"Bukan apa apa, aku hanya ingin mengetahuinya."

"Hhhmmm."

Altar memberi jeda sebelum ia menjawab pertanyaanku.

"Bukan urusanmu." Jawabnya ketus.

"Ayolah, aku tidak akan beritahu siapa siapa."

"Baiklah. Ya benar, aku memiliki rasa padanya. Memangnya kenapa?"

Sudah kuduga.

"Apakah kau tau dimana rumahnya?" Tanyaku lagi dengan wajah penasaran.

"Mengapa kau terus terus an bertanya  tentang dia?"

"Sudahlah, jawab saja."

"Aku tidak tahu."

Ada sedikit getaran tanda khawatir di kata terakhir yang ia ucapkan.

"I know you're lying."

"Sudahlah jawab saja."

"Baiklah, aku hanya tahu nama perumahannya saja, aku bahkan tidak tahu nomor rumahnya."

"Oke. Terimakasih atas waktumu, Tar. Maaf sudah mengganggu."

"Baiklah."

Kali ini, ia sedikit ketakutan. Aku dapat melihatnya dari tingkah laku nya.

Aku sudah menduga kalau memang benar dia yang telah melakukan ini pada Shawn, tetapi tidak hanya Altar saja mungkin yang menyukainya, jadi aku belum bisa memastikan apakah benar Altar yang melakukan ini semua.

"Oke Cam, see ya!!" Salamnya setelah sudah agak jauh dariku.

Aku menjawabnya dengan melambaikan tanganku.

Altar's POV
Keterlaluan si Cam, bagaimana bisa dia tau kalau aku yang menyuruh keempat preman terlatih itu untuk menghabisi Shawn? Bahaya kalau dia tahu aku yang sebenarnya melakukan ini. Batinku saat dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Baiklah, aku akan mencoba untuk menjenguknya nanti, agar mereka tidak curiga terhadapku. Tambahku saat aku sudah memasuki rumah ku.

***

Cam's POV
Aku berencana untuk mengabari teman temanku untuk membicarakan tentang Altar dan sekaligus menjenguk Shawn di apartemennya.

Sesaat setelah itu, aku berangkat ke apartemen Shawn, ku ketuk pintunya Shawn dan seorang laki laki tinggi muncul setelah tangannya membukakan pintu nya untukku.

"Apakah kau sudah lebih baikan Shawn?" Tanyaku sambil memasuki apartemen Shawn. Aku duduk di sofa empuk di dekat jendela dan Shawn pun juga menduduki sofa di depanku.

Only You - Shawn Mendes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang