This Love is Ours

113 4 0
                                    

Elva's POV

Wisuda FIS telah usai beberapa minggu yang lalu. Di hari Jumat yang cerah ini, Ava mengantar Shawn ke bandara karena Shawn harus pergi ke kantor Universal Music Group di Los Angeles untuk membahas album barunya. Tentu, ia tidak diantar orangtuanya, mereka semua di Kanada, pun sama dengan kak Matt, kak Johnson, Cam, Nash, Aaron, Taylor, JackG, dan Carter, masing masing dari mereka sedang ada urusan penting sehingga tidak bisa mengantar Shawn ke bandara.

Ada sedikit rasa insecure yang dirasakan Ava saat akan benar benar menjalani hubungan jarak jauh, "janji pasti selalu memberi kabar?"

"janji,"

"janji tidak akan jatuh cinta pada orang lain?"

"janji,"

"janji untuk mempublish hubungan ini setelah aku lulus kuliah dan bekerja?"

"janji,"

"janji untuk mau bersabar?"

"janji!"

Shawn yakin itu adalah yang terakhir dan walaupun ia hanya menjawab 'janji', tetapi dia benar benar serius akan hal ini.

Terlihat mata Ava sudah berkaca kaca saat Shawn berancang ancang masuk ke garbarata, mata Shawn terlihat sedikit berkaca kaca juga, tetapi ia ingin memperlihatkan sisi tegarnya ke Ava agar Ava tidak jadi menangis.

"I love you."

Shawn mengatakannya hanya dengan gerakan bibir, namun Ava sangat bisa menangkap kata katanya.

Saat punggung Shawn sudah tidak terlihat lagi, air mata Ava jatuh tetes demi tetes, ia memutuskan untuk menunggu pesawat yang ditumpangi Shawn take off.

Setelah beberapa menit menunggu, Ava terus menatap pesawat yang membawa Shawn dan beberapa penumpang lain itu mengudara dan terlihat semakin jauh, saat itu pula, ia merasa sangat kesepian bercampur rasa rindu, padahal masih beberapa menit Shawn pergi.

Saat itu bandara sedang tidak se ramai biasanya, tidak terlihat ada fans atau Mendes Army di sekitar Ava dan Shawn tadi. Setelah puas merenungi kepergian Shawn dan menenangkan diri, Ava bergegas pulang ke rumahnya.

*

"Kapan kak Matt pulang?" tanya Ava pada kakaknya beberapa hari setelah Shawn pergi, "masih bulan depan, aku juga kurang tahu," jawab Johnson singkat sembari fokus pada hpnya.

"Kalau kau, sampai kapan liburmu?" Ava kembali bertanya, "dua bulan lagi aku masuk,"

"lama sekali," gumam Ava pelan, "memang kenapa? kau tak suka aku di rumah?" tanya Johnson sambil sedikit melirik kearah adiknya, "sangat tidak suka! Yang kau lakukan hanya bermain game, sekali kali ajak lah aku jalan jalan," Ava memanyunkan bibirnya lalu bergegas masuk ke kamar. "Okey, besok ya!" sahut JackJ singkat sambil tetap fokus pada gamenya.

Hari hari yang Ava lalui pada liburan kelulusan ini bisa dibilang sepi, teman temannya fokus belajar untuk kuliah, ayah dan ibunya seperti biasa, bekerja, dan hanya dia dan JackJ di rumah. Ava pun menghabiskan waktunya untuk belajar juga, dia sedang menyiapkan diri untuk tes beasiswa di salah satu Universitas di Inggris. Dia terkadang berkabar dengan Shawn sesekali, hampir setiap malam mereka video call untuk mengatasi kerinduan yang terpendam, setidaknya mengurangi rindu sedikit demi sedikit, walau pada akhirnya mereka malah semakin rindu.

Ava yakin dan sadar, jika ia dan Shawn akan sangat sulit nge date atau bahkan tidak akan bisa sama sekali, dia takut Shawn malu jika memiliki kekasih orang biasa karena dirinya bukan siapa siapa di dunia entertainment, juga ada kemungkinan Ava akan mendapat banyak kebencian dari orang orang jika hubungan ini dipublikasikan, satu satunya jalan bagi Ava adalah bersabar.

Only You - Shawn Mendes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang