Ava's POV
Aku berada di kamar hotel sekarang, berpikir betapa cepatnya aku berada di Bali, padahal baru 2 hari, tujuan liburan ku selanjutnya adalah Jakarta.Jakarta adalah kampung halamanku, aku dibesarkan 8 tahun disana, maka dari itu, aku akan menginap di Jakarta lebih lama daripada di Bali, mungkin aku akan menginap disana selama 3 hari, memang 3 hari adalah waktu yang cukup singkat, tetapi jika aku bisa memanfaatkan waktu, 3 hari adalah waktu yang lama.
Aku, Mom, Dad, Kak Matt, Johnson, Shawn, Cam, Nash, Hayes, dan Gilinsky sekarang sudah selesai packing lagi untuk ke Jakarta, bahkan kami sudah check out hotel.
Sekarang hanya tinggal menunggu taksi untuk membawa kami ke airport.
12 menit sudah kami menunggu barulah ada 3 taksi yang sanggup membawa kami ke bandara.
Aku hari ini memakai kaus putih polos dengan luaran cardigan hitam berbahan wol dan celana jeans hitam yang kutekuk bagian bawahnya, ada kacamata karya Chanel yang bertengger di hidungku juga.
Penampilanku hari ini cukup casual dan out going.
***
"Akhirnyaa naik pesawat jugaa.... aku dari tadi ngantuk, jadi aku mau langsung tidur ajaa dehh." Celoteh Johnson pada dirinya sendiri, ia dengan wajah tanpa dosa nya menduduki kursi kosong di sebelah kiri nya dan bisa kulihat johnson langsung tepar seperti orang yang sedang dibius.
Aku bergeleng melihat tingkah Johnson, kemudian aku melihat Shawn, dan ternyata ia melakukan hal yang sama seperti johnson, duduk tanpa bicara, dan langsung terlelap tanpa suara.
Aku bergeleng untuk kedua kalinya.
Seperti biasa, aku selalu dilanda rasa bosan bila disuruh menunggu, apalagi menunggu di dalam alat transportasi, jadi kuputuskan untuk membaca novel yang belum sempat aku baca.
Aku sama sekali tidak mengantuk karena aku sudah tidur tadi.
Tanpa sadar, mata ku terasa berat dan lelah, novel yang aku baca akhirnya jatuh dan menutupi wajah ku, tetapi aku tidak peduli, lagi pula aku sangat mengantuk sekarang dikarenakan novel yang aku baca cukup membosankan.
Aku pun memutuskan untuk tidur.
Author's POV
Perjalanan antara Bali dengan Jakarta adalah sekitar 2 - 3 jam, memang tidak sejauh New York - Bali, tetapi dalam waktu 2 - 3 jam itu, Ava, Shawn, Mrs. Diana, Mr. Geraldine, Johnson, Matt, Gilinsky, Cam, Nash, dan Hayes menghabiskannya untuk tidur.***
2 jam 30 menit pun berlalu, kesemua turis asal New York tersebut lalu satu persatu membuka matanya dan menuruni pesawat dengan hati hati karena masih ada sisa rasa mengantuk dalam mata nya.
Ava, si gadis imut yang sudah 16 tahun tersebut sangat kegirangan saat mengetahui dirinya sudah berada di bandara Soekarno - Hatta, bandara yang sudah 8 tahun tak dikunjunginya.
Setelah Ava berputar putar sejenak, akhirnya semua turis itu beranjak masuk ke dalam gedung bandara, salah satu dari beberapa cafe yang berjejer jejer di bandara tersebut menjadi pilihan tempat bersantai sejenak oleh mereka.
"Aku mau pesan kopi luwak dong." Kata Ava tiba tiba.
"Kopi luwak? Apa itu?" Tanya Cam yang memang tidak tahu kopi khas dari Indonesia itu.
"Kopi luwak adalah kopi yang berasal dari biji kopi yang dimakan oleh luwak, kemudian hasil feses biji kopi tersebut diambil dan diolah sebagaimana seharusnya agar bisa di konsumsi oleh manusia." Jelas Shawn sembari berlagak sok menjadi guru.
"Shawn? Aku tahu dari mana?." Sergah Ava dengan wajah kaget nya.
"Aku pernah mencoba nya sekali."
"Dimana??"
"Waktu kemarin di bali, setelah aku tahu bahwa kopi luwak ternyata enak, aku melakukan searching di Internet."
"Wahh bagus kalau begitu Shawn, kau mulai mengenal Indonesia." Sahut Mr. Geraldine tiba tiba.
Kemudian suasana menjadi hening kembali, masing masing dari mereka sibuk dengan pikirannya sendiri sendiri.
Sampai Ava membuka pembicaraan lagi.
"Apakah Mom dan Dad sudah membooking hotel??"
"Tentu sudah."
"Baiklah kalau begitu sebaiknya kita segera kesana." Gumam Cam kemudian.
Mereka lalu menghabiskan pesanannya dengan cepat dan langsung melaju ke pintu keluar bandara dan mencari taksi.
Belum sampai 5 menit sudah ada 3 taksi yang siap mengantar ke sepuluh orang itu menuju hotel yang sudah di booking oleh Mr. Geraldine.
Ava terkagum kagum atas perubahan indonesia dari masa ke masa, pada masa nya dulu, beberapa bangunan tinggi belum terlalu banyak, nah sekarang sudah berbeda, sudah sangat banyak bangunan bangunan tinggi di Jakarta, apalagi gedung pencakar langit yang dulunya dapat dihitung dengan jari saja.
Tak hanya Ava saja, Shawn, Matt, Johnson, Cam, Nash, dan Hayes juga sama, mereka juga merasakan hal yang berbeda dari New York ke Jakarta, karena Indonesia memiliki daya tarik tersendiri.
2 jam perjalanan telah ditempuh oleh mereka untuk sampai ke hotel yang mereka tuju.
Sesampainya di hotel, mereka membagi anggota menjadi 2 kelompok, seperti yang mereka lakukan persis di Bali 2 hari yang lalu.
Ava satu kamar dengan Mr. Geraldine, Mrs. Diana, Matt, dan Johnson.
Sedangkan Shawn satu kamar dengan Cam, Nash, Hayes, dan Gilinsky.
Setelah mereka mendapat kunci kamar mereka masing masing, yang pertama mereka lakukan adalah mencoba kasur di kamar hotel tersebut, seperti kegiatan masa kecil yang kurang bahagia mereka, hahaha.
Pada pukul 21.30 seperti ini mereka seharusnya tidur, bukan malah bermain kasur seperti anak kecil, karena sebenarnya besok mereka memiliki tujuan berjalan jalan ke berbagai tempat yang cukup menyita waktu.
______________________________
A/NHei hei hei.
Maafkan saya ya kalau ada typo.
Dan maafin aku juga kalau kelanjutannya makin abal, heheh.Akhir akhir ini real life gw sering kena masalah #authorsambat
#kasihanilahauthorSemoga kalian tetep suka sama ceritanyaa yaa, muah muah :*
Makasihh buatt 300+ votes nya yaaa...... gw gak nyangkaa benerann 😆😆
YANG DI MULMED BIKIN GAKUKU GANANA. AH AH AH :v
#modebacotoff
#nobacotnolife~Makasih ya, i love you all.
Bye bye.
Piece out.
-thedreamergxrl
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
FanficAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...