Author's POV
"Heyy Ava!!" Johnson yang sedang bersantai di kasur hotel sambil menonton televisi ditemani makanan ringan yang ia buat camilan tiba tiba memanggil Ava yang bersiap siap untuk pergi ke Pantai Kuta."Apa sih J!? Tidak lihat aku sedang sibuk?" Gerutu Ava memanyunkan bibirnya.
"Sudah sini!! Sebentar saja." Jawab JackJ kemudian.
Ava pasrah dan segera menghampiri Johnson yang ada di depan tv.
"Lihat."
Ava memandang Johnson dengan wajah datar nya dan kemudian melihat ke arah yang Johnson pinta.
Wajah datar Ava berubah menjadi kaget seketika saat ia melihat berita di televisi yang membahas selebriti, yang mana selebriti itu adalah teman dekat Ava, siapa lagi kalau bukan Shawn Mendes?
"Wahh, rupanya Shawn terkenal juga yaa, ia bahkan sudah terkenal di Indonesia." Gumam Ava dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
Johnson hanya mengangguk.
Tetapi beberapa saat kemudian, berita tentang Shawn digantikan oleh berita politik di Indonesia yang menceritakan tentang data statistik koruptor di Indonesia yang tiap tahun nya makin meningkat.
Ava yang awalnya ceria sekarang menjadi muram, ia kemudian membandingkan koruptor dan orang orang di desa yang ia lihat tadi, Ava akhirnya mendapatkan suatu hikmah, yaitu, uang bukanlah segalanya di hidup ini, walaupun segalanya membutuhkan uang, ada beberapa yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu kebersamaan.
Seperti orang orang desa yang Ava lihat tadi, walaupun uang mereka tidak sebanyak para pejabat di luar sana, tetapi mereka terlihat sangat bahagia, mereka menciptakan ketentraman sesama manusia, mereka juga selalu bersama keluarganya, berkumpul bersama dan berbincang bincang dengan tawa canda yang menghiasi perbincangan mereka.
Kalau menjadi seorang koruptor, apa untungnya? Mengambil uang negara yang jelas jelas uang itu bukan hak nya, hidup mereka menjadi penuh dengan kegelisahan walaupun kekayaan mereka terhitung sangatlah banyak.
Ava tersadar dan kemudian tersenyum sendiri, "Rupanya, inikah Indonesia yang sekarang?" Tanya Ava pada dirinya sendiri.
Johnson kemudian mematikan tv dengan cekatan, "Sudahlah Va, kalau kau mengurusi politik, tidak akan pernah ada habis nya, lupakan soal itu." Johnson lalu berkaca dan merapikan pakaian nya sedikit, "Baiklah, ayo kita ke Pantai Kuta!!!" Seru nya girang.
"Hahaha, iya, ayo J, ajak yang lain." Kata Ava sambil mengambil tas yang isinya sudah ia siapkan dari tadi.
Johnson dan Ava kemudian keluar dari kamar hotel berantakan nya, johnson mengunci kamar hotel nya dan mereka beralih ke kamar hotel satunya yang ditempati anggota yang lain, belum Johnson membuka pintu kamar, Gilinsky sudah keluar duluan disusul Cam, Nash, Hayes dan Matt.
Alhasil, jidat Gilinsky dan Johnson bertemu, dan menghasilkan suara yang cukup keras.
"Aww!!" Jerit mereka bersamaan.
"Hati hati dong kalau mau masuk kamar orang, diketuk dulu pintu nya jangan asal masuk saja." Protes Gilinsky sembari memegangi dan memijat mijat jidat nya yang ngilu akibat bertubrukan dengan Johnson tadi.
"Iya maaf ya." Sahut Johnson sambil tersenyum kecut.
"Oh ya, mana Mom, Dad, dan Shawn?" Tanya Matt tiba tiba.
"Ohh mereka sudah menunggu di lobby." Jawab Cam sedari membetulkan rambut nya sok kece.
"Halah Cam, kece juga kece an aku, nggak usah di kibas kibas kan seperti itu, memalukan." Celoteh Nash tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
FanficAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...