New Student

1.9K 129 19
                                    

Shawn's POV
Hari ini, aku masuk sekolah dengan kantung mata hitamku yang sangat mengganggu. Saat Ava menyapaku pun aku hampir saja terlihat tidak semangat.

Tahu tidak?

Tadi malam aku di kirimi pesan lagi oleh 'nomor tidak diketahui' itu. Dan isinya waktu itu adalah tidakkah kau mengingatku? Aku salah satu dari teman mu di sekolah dasar dulu. Cepat sekali kau lupa.

Bingung, syok, kaget, aku terlalu memikirkannya sehingga aku sulit tidur, dan pelajaran pertama di sekolah hari ini adalah pelajaran matematika yang mengandalkan berhitung dan berhitung membuat orang mengantuk, aku pasrah saja kalau kalau nanti aku ketiduran, toh gurunya baik dan sabar.

Ava's POV
Aku sempat menyapa Shawn tadi, dan dia membalasnya dengan lesu, aku sudah bertanya padanya apa yang terjadi, tetapi dia bilang tidak ada apa apa, hanya kurang tidur saja. Aku tetap saja cemas dengan keadaannya.

Dan dikelasku ada murid baru perempuan, dan jumlahnya tidak hanya satu, Ada 3 anak, kuakui mereka bertiga cantik, tetapi pertama aku melihatnya, aku sudah menebak kalau mereka bukan perempuan baik baik, dari mulai postur tubuhnya, pakaiannya, cara berbicaranya pada laki laki, sangatlah manja.

"Va, kuharap kita tidak dekat dekat dengan mereka." Gumam Anne yang duduk di sebelahku.

Baru saja aku mau menjawab pertanyaan Anne, seseorang dari 3 murid baru itu menyapaku dan Anne.

"Hey." Sapanya singkat dengan menyungginggkan senyum yang licik, biar kuulangi, licik.

"Hai juga, oiya, siapa namamu? Aku lupa." Jawab Anne menyeringai.

"Tahlia Benson." Sahutnya melipat tangannya di dada.

"Oh." Tambah Anne singkat.

Aku hanya terdiam, aku malas melihatnya, apalagi menyapanya, aku tau aku terlalu berlebihan, seperti pepatah bilang, don't judge from the cover, tetapi tetap saja perempuan di sebelahku yang sedang melipat tangannya di dada sekarang terlihat bukan perempuan baik baik. Aku harus mengatakan hal ini pada Shawn.

Kringgg... krrriingg.. krriiingg...

Akhirnya istirahat juga, pikiranku sangatlah jenuh sekarang, aku langsung berlari ke kelas Shawn, ternyata Shawn sudah menungguku di depan kelasnya, aku mengagetkannya saat ia melamun.

"DOR!!" Teriakku disusul tawaku yang memecah melihat wajah lucu Shawn saat kukageti.

"Ya ampun Ava, sungguh jantungku mau copot." Katanya sambil memegang dadanya. Aku hanya melanjutkan tawaku yang meledak.

"Shawn, ayo ke taman belakang lagi, aku mau bicara sesuatu."

"Ayo, memang kau mau bicara apa?" Tanyanya sambil berjalan berdampingan bersamaku.

"Nanti disana saja."

Kulihat dari jauh, Tahlia dan gengnya melihat kami dari ambang pintu di kelasku.

"Apa yang kaulihat Va?" Tanya Shawn mengagetkanku.

"Ti, ti, tidak Shawn."

Shawn hanya menatapku yang penuh misteri dengan bingung.

Sesampainya di taman belakang yang sepi, Shawn langsung bertanya padaku, "Apa yang ingin kau bicarakan padaku Va?"

"Hhhmmm." Kataku sembari duduk di bangku taman yang biasanya memang kami duduk disini, "Ada murid baru di kelasku, tidak hanya satu, tetapi tiga, dari penampilannya, sudah dapat aku tebal kalau mereka bukan perempuan baik baik." Tambahku mengerutkan dahi.

"Kuharap kau tidak bergaul dengan mereka." Usul Shawn memegang pundak kananku.

"Iya, yang pasti aku tidak akan." Kataku lagi.

Only You - Shawn Mendes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang