08.23 PM
~
Cam's POV
Malam ini aku sedang fokus di depan laptopku untuk mencari kata ketiga itu. Sudah tiga hari, tetapi aku, Shawn, Carter, Aaron, Taylor, Nash, Matt, dan Hayes belum bisa menemukan kata tersebut.Malah video yang kulihat hanya bisa dibuka lewat akun youtube milikku dan Shawn saja.
Siapa sebenarnya penculik Jack and Jack?
Apakah ia mengenalku dan teman temanku?
Sungguh, bila aku bertemu dengan orang itu, pasti sudah akan aku habisi dia.
Omong omong, sudah satu jam setengah aku menonton videonya dari awal hingga akhir, tapi selalu saja kata terakhir yang paling susah ditemukan.
Aku lalu mengistirahatkan mataku sembari memandang jendela transparan apartemen ku, sudah lama sekali aku tak menikmati suasana ini, suasana New York saat malam.
Terakhir kali mungkin saat aku berada di pesawat pada waktu on the way ke Indonesia. Akhirnya aku memutuskan untuk mendekatkan diri ke kaca anti peluru tersebut.
Hatiku tersentuh.
Mataku menjadi rileks.
Semua ini membuatku mengantuk.
Aku mengerjap kan mataku dua kali, kemudian aku melanjutkan mencari kata ketiga.
Apa aku harus menggunakan earphone untuk mendengarkan kata terakhir itu?
Mungkin saja kata itu berbentuk suara, bukan tulisan seperti kata kata sebelumnya.
Dengan sigap, aku mengambil earphone yang selalu setia berada di saku celana ku, dan menancapkan nya di laptop.
Setelah aku sudah berposisi seenak enaknya, aku berkonsentrasi sambil melihat video itu untuk terakhir kalinya.
Setelah kucermati, suatu suara membuatku bergidik.
Saat Ava sedang memandang indahnya malam, ternyata di salah satu jalan yang Ava lihat terdapat beberapa polisi yang sedang bekerja.
Aku merinding saat suatu suara anak kecil terdengar pelan dan lembut.
Suaranya sangatlah kecil, apabila aku tidak memakai earphone tadi, mungkin tidak dapat didengarkan.
"Police."
"Kyyaaaa!!!"
Aku melompat mendengar suara 'police' yang disuarakan sangat berbisik.
Walau hanya 'police', suaranya sungguh menakutkan. Seperti ada semen yang menyelimuti pita suaranya, penuh kesedihan dicampur keganasan.
Aku harus memberitahu Shawn.
Tanganku sudah melesat cepat untuk menulis kata per kata pada iMessage yang akan aku kirim kepada Shawn.
Send.
"Fyuhh.. Lega rasanya, semoga ia cepat melihat pesan ini."
09.00 PM
~
Shawn's POV
Berani berani nya seseorang meng-sms ku semalam ini, aku. sangat. lelah.Batinku saat aku sedang sudah berbaring di kasur empukku.
Dan ya, aku baru saja melatih Ava untuk lombanya. Sebenarnya selain lelah, rasa senang juga masih menyelimutiku.
Dengan malas, aku ambil benda kecil canggih tersebut di meja kecil sebelah kasurku.
Ternyata satu iMessage dari Cam.
Ini pasti penting.
Aku membukanya.
Daannnn....To Shawn : Heyy, aku menemukan kata ketiganya, 'police' adalah kata ketiganya. Aku baru saja menggunakan earphone saat melihat video itu, ternyata ada anak kecil berkata 'police' tepat disaat Ava memandang suasana malam lewat balkonnya. Suara anak itu terdengar bertepatan saat ada beberapa polisi yang bertugas mengejar maling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You - Shawn Mendes (Completed)
FanfictionAva. Seorang gadis polos yang lahir di Indonesia, dan tinggal di New York bersama kedua kakak kandungnya dan kedua orang tuanya. Ava adalah gadis yang sangat beruntung memiliki kedua kakak yang terkenal dan berbakat. Apalagi teman dekat nya. Ya, Sha...